Selasa, 02 Januari 2018
Assalamualaikum. Bagaimana kabarnya sahabat semua? Semoga selalu berada dalam rahmat dan lindungan Allah, Aamiin. I am back to write something in this blog. Sesuai komitmen gue harus konsisten untuk coba menulis setiap hari minimal 1 tulisan, right? Edit
Senin, 01 Januari 2018
Awal tahun baru 2018 ini
Assalamualaikum. Haiiii dunia blog, apa kabar niiih?? Udah lama juga ya gue ga memposting tulisan di sini kira2 udah setahun, ha ha ha. Hmm, maafkan. Untuk hari ini, gue mencoba untuk kembali menulis. Jadi, ini special launching tulisan perdana gue di awal tahun yang baru (1 Januari 2018), Yeaaaay !! Gue sengaja lho luangkan waktu di sela2 kesibukan mengerjakan administrasi guru (cielah sok sibuk bener, ha ha). Well, rasanya nulis lagi itu jadi kaku2 gimanaa gitu, tapi ya kudu dipaksain kalau ga malah jadi kakikukeko eh kaku terus, apalagi gue kan ingin pakai banget jadi penulis (ini keinginan dari zaman kapan cobaa, cuma ngomong tapi prakteknya sebesar u*i* #sensor) jadi ya harus banyak latihan menulis minimal sehari 1 tulisan laah, agree? Alright, thanks. Untuk tulisan kali ini, gue mau cerita apa ya #gubrakk nulis tapi ga ada ide cerita. Hmm, gini aja deh, #cling tiba2 ide mendadak muncul# gue mau bicara lewat tulisan tentang kehidupan #weiiss bahasannya, haha. Ok, langsung aja. Ini kan kebetulan saat gue nulis ini ya di awal tahun baru. Tahun baru, lembaran baru, semangat baru, kecengan baru #aish yg terakhir abaikan. Ga terasa, tahun2 lalu telah berlalu dan terlewati entah itu kehidupannya terlewati dengan baik atau banyak dosa dan banyak waktu yang terbuang sia2. Ah, sejenak gue berpikir. Waktu terus berputar dan berlalu, semakin tahun, usia semakin berkurang. Dan, apa aja yang udah diperbuat sepanjang sejarah hidup ini yg terlewati itu? Apakah banyak melakukan amalan kebaikan atau malah sebaliknya keburukan? #astagfirullah. Gue ingin mengajak sobat berpikir dan merenung sejenak semacam melakukan kontemplasi diri gitu. Sesuai kenyataan, hakikatnya, hidup di dunia ini hanya sementara dan selebihnya adalah di akhirat selama-lamanya. Di akhirat pilihan tinggalnya hanya ada dua; syurga dan neraka. Mau pilih mana hayooo? Pasti mau syurga laaah wong maling ditanya aja juga maunya syurga. Yup, tapi, sudah pantaskah kita untuk menginginkan tempat yang sempurna itu sementara amalan kebaikan kita aja jauh dari kata sempurna. Mari kita bercermin diri. Eh, bukan hanya bercermin diri, tapi gue mau ngajak sobat, yuuk kita bersama-sama melakukan tindakan yang pasti di lembaran kehidupan yang baru ini. Tindakan itu seperti melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan positif, meningkatkan kualitas iman kita kepada Sang Pencipta Yang Maha Besar dan Maha Kuasa, banyak melakukan amalan kebaikan dan ga menyia-nyiakan waktu hingga terlewati percuma. Gue juga mau ngajak sobat buat resolusi yuuk. CATAT aja resolusi sobat di buku/blog pribadi masing2 yaa. Kalau gue mau di sini aja. Ok.
Resolusi gue: semoga dimulai dari awal tahun baru ini, bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang banyak, kualitas iman semakin meningkat, menjadi orang yang lebih sholehah dan berbakti kepada kedua ortu, Aamiin 3x. Masih ada lagi harapan gue: semoga gue bisa meningkatkan kualitas tulisan gue, tulisan novel gue dari kapan selesai pertengahan tahun ini, bisa masak bukan hanya masak air dan indomie, lancar speaking in English, Aamiin 3x.
Ehh, belum selesai! Masih ada lagii! yg ini mmm, malu deh, #pipimerah. Gue bisikin sini: "semoga gue bertemu jodoh gue, dilamar dan menikah tahun ini" Aamiin 3x . Kalian tolong aminkan juga ya, he he he.
Sudah ahh, udah malam nih. Inshaa Allah, besok gue coba luangkan waktu lagi untuk posting tulisan lagi dengan cerita yang berbeda tentunya.
See you!
Salam kiss dari penulis yang manis #uhuk
-Dinda-
Padalarang, 01 Januari 2018.
Di kamar bersama suara televisi yang berisik, segelas teh manis hangat dan administrasi guru yang belum kelar.
#writingchallenge #menulisuntukkebaikan #day1 #010118
Resolusi gue: semoga dimulai dari awal tahun baru ini, bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang banyak, kualitas iman semakin meningkat, menjadi orang yang lebih sholehah dan berbakti kepada kedua ortu, Aamiin 3x. Masih ada lagi harapan gue: semoga gue bisa meningkatkan kualitas tulisan gue, tulisan novel gue dari kapan selesai pertengahan tahun ini, bisa masak bukan hanya masak air dan indomie, lancar speaking in English, Aamiin 3x.
Ehh, belum selesai! Masih ada lagii! yg ini mmm, malu deh, #pipimerah. Gue bisikin sini: "semoga gue bertemu jodoh gue, dilamar dan menikah tahun ini" Aamiin 3x . Kalian tolong aminkan juga ya, he he he.
Sudah ahh, udah malam nih. Inshaa Allah, besok gue coba luangkan waktu lagi untuk posting tulisan lagi dengan cerita yang berbeda tentunya.
See you!
Salam kiss dari penulis yang manis #uhuk
-Dinda-
Padalarang, 01 Januari 2018.
Di kamar bersama suara televisi yang berisik, segelas teh manis hangat dan administrasi guru yang belum kelar.
#writingchallenge #menulisuntukkebaikan #day1 #010118
Selasa, 02 Mei 2017
My story
Senin, 12 Desember 2016
My story
Assalamualaikum. Hai sobat, ada gue lagi nih, gatel pengen nulis di blog. Pada tulisan edisi hari ini, gue mau menceritakan tentang pengalaman gue bisa bawa motor. Are you ready for reading? Let's start to read.
The day, thursday, December 8, 2016: the day is the first time I brought motorcycle to my work place (school). Not just brought it but I was successful to ride it by myself. Wuiih amazing! Finally, after practiced how to ride motorcycle for about three weeks, yes I can ride it by myself now, horrayy.
Yap, akhirnya, setelah sekian lama gue belajar motor di rumah: yang pertama2nya belajarnya hanya maju-mundur maju-mundur cantik, terus belajar belokkin setang motor, terus nekad ke jalan yang dekat2 rumah dulu sendirian, terus dikawal sama ayah ke jalan yang lumayan jauh dari rumah, yang banyak tikungan tajamnya buat beli bensin. Nah, ketika itu, gue merasa kalau gue udah bisa karena bisa melalui rintangan tikungan tajam dan gue jadi super pede mau bawa itu motor ke sekolah. Awalnya, ayah gue tidak mengizinkan "ah belum bisa kamu" ayah gue berkata demikian pada tanggal 7 desember 2016. Dan, omongan gue dianggap angin kentut. Dan, okelah, saat itu, gue nurut aja dan hari itu masih juga diantar oleh ayah gue ke tempat kerja (sekolah). Keesokan harinya, ayah gue lagi tiduran di kamar terus gue ngomong lagi "aku bawa motor sendiri ya" gue berkata demikian sambil nunjukkin kuncinya yang udah gue pegang. "Belum bisa kamu tuh" ayah gue masih berkata demikian. Gue merajuk ayah gue supaya bawa motor sendiri dengan berkata "ya udah atuh sama papah atuh bareng, dikawal" ayah gue tampak sedang berfikir. Gue berkata lagi "kalau ga dicoba ga akan bisa2" Dan, rajukan gue pun akhirnya membuahkan hasil, ayah gue pun mengizinkan walaupun pada hari itu gue dikawal sama orang tua gue,, aiiih kayak apaan aja.. tapi, ga apa2 daripada tidak. Dengan berbekal motor, semangat dan doa2 sepanjang perjalanan menuju sekolah yang jalanannya begitu dahsyat untuk dilewati #halah lebay deh, eh tapi benar lho jalanannya itu yaa jelek bangeeet.. Gue sempet takut juga sih apalagi banyak motor berseliweran samping kanan kiri gue tapi gue berdoa aja atau sambil dzikir. Dan, akhirnya, Alhamdulillah, sampai juga di sekolah.. Alhamdulillah ya Allah.
Keinginan bisa naik motor sebenarnya udah lama banget ada di dalam benak gue. Alasannya, kemana-mana naik angkot, belum lagi sebelum naik angkot harus naik ojek dulu, nyari ojek, cape jalan menuju pangkalan ojek, jarak dari rumah gue ke pangkalan ojek lumayan jauh, udah gitu naik ojek lumayan kempesin dompet juga. Ketika itu terbesit lah rangkaian kata indah di hati gue "pengen deh bisa motor" dan ya sempat belajar juga tapi ga lama karena bosan soalnya ga bisa2, mana pernah nabrak pula sampai jari kakinya jadi lecet dan berdarah. Jadi trauma. Payah. So, omongan gue saat itu hanya menjadi omongan yang tak bermakna selayaknya debu lalu akhirnya diterbangkan angin melaju entah ke mana menuju #sok puitis ya. Keinginan yang terputus. Tenggelam. Beberapa tahun kemudian (lama juga ya) tiba2, keinginan itu terbesit kembali gara2 waktu itu ayah gue lagi pergi selama 40 hari, lho apa hubungannya? Iya ada, karena gue kalau pergi kerja kan diantar sama ayah. Kalau ayah lagi ga bisa antar, terpaksa gue naik ojek. Nah, selama 40 hari itu tentu gue harus naik ojek. Lumayan juga tabungan jadi menipis, hiks. Dan, hal itulah yang buat gue bertekad bulat kuat kalau gue harus bisa mengendarai motor. Ya, mulailah gue belajar lagi, perlahan-lahan, terus melaju. Dan motivasi gue semakin kuat saat gue beli motor jadi punya motor sendiri buat belajar. Ga lama ya kira2 3-4 minggu lah gue akhirnya bisa walaupun masih belum lihai, belum berani ngebut dan nyusul kendaraan di depan gue, tapi ga apa2 lagian buat apa ngebut kayak lagi dikejar-kejar polisi atau kayak lagi kebelet, wkwkk. Jadi, santai aja deh bawa motornya dan sambil dzikir #nasihat ayah. Nah, itu pengalaman gue bisa bawa motor. Kenapa ga dari dulu aja ya keinginan itu mewujud menjadi nyata? ya, jelas karena ga ada usaha dari diri gue sendiri dan belum apa2 sudah menyerah angkat tangan. Nah, sobat, bila kalian memiliki keinginan akan suatu hal, jangan biarkan itu tenggelam, jangan biarkan itu mendebu, jangan biarkan itu menjadi angan2 semata, tapi wujudkan lah itu menjadi nyata. Bagaimana caranya? dengan adanya kemauan, usaha dan doa tentunya. Tidak bisa tanpa kemauan, usaha dan doa, langsung "cling" sadar hei ini dunia nyata bukan dunia imajinasi. Where there is a will, there is a way: di mana ada kemauan, maka di sana ada jalan. Satu lagi, kalau sobat memiliki keinginan, maka berusahalah dengan sungguh2, konsisten dan jangan setengah2 alias mau2 ga2. Man jadda wa jadda: barang siapa bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Jadi, harus dengan tekad yang kuat. Ok? Kalau sudah berusaha dan berdoa dengan sungguh2, lalu serahkan semuanya kepada Allah SWT. Karena semuanya Allah yang menentukan dan mengabulkan. Semoga berhasil. Wassalam. Salam kecup dari penulis yang manis.
(Padalarang, 12 Desember 2016: 21.25. Bersama dinginnya malam menyelimuti dan suara gerimis dari luar jendela).
The day, thursday, December 8, 2016: the day is the first time I brought motorcycle to my work place (school). Not just brought it but I was successful to ride it by myself. Wuiih amazing! Finally, after practiced how to ride motorcycle for about three weeks, yes I can ride it by myself now, horrayy.
Yap, akhirnya, setelah sekian lama gue belajar motor di rumah: yang pertama2nya belajarnya hanya maju-mundur maju-mundur cantik, terus belajar belokkin setang motor, terus nekad ke jalan yang dekat2 rumah dulu sendirian, terus dikawal sama ayah ke jalan yang lumayan jauh dari rumah, yang banyak tikungan tajamnya buat beli bensin. Nah, ketika itu, gue merasa kalau gue udah bisa karena bisa melalui rintangan tikungan tajam dan gue jadi super pede mau bawa itu motor ke sekolah. Awalnya, ayah gue tidak mengizinkan "ah belum bisa kamu" ayah gue berkata demikian pada tanggal 7 desember 2016. Dan, omongan gue dianggap angin kentut. Dan, okelah, saat itu, gue nurut aja dan hari itu masih juga diantar oleh ayah gue ke tempat kerja (sekolah). Keesokan harinya, ayah gue lagi tiduran di kamar terus gue ngomong lagi "aku bawa motor sendiri ya" gue berkata demikian sambil nunjukkin kuncinya yang udah gue pegang. "Belum bisa kamu tuh" ayah gue masih berkata demikian. Gue merajuk ayah gue supaya bawa motor sendiri dengan berkata "ya udah atuh sama papah atuh bareng, dikawal" ayah gue tampak sedang berfikir. Gue berkata lagi "kalau ga dicoba ga akan bisa2" Dan, rajukan gue pun akhirnya membuahkan hasil, ayah gue pun mengizinkan walaupun pada hari itu gue dikawal sama orang tua gue,, aiiih kayak apaan aja.. tapi, ga apa2 daripada tidak. Dengan berbekal motor, semangat dan doa2 sepanjang perjalanan menuju sekolah yang jalanannya begitu dahsyat untuk dilewati #halah lebay deh, eh tapi benar lho jalanannya itu yaa jelek bangeeet.. Gue sempet takut juga sih apalagi banyak motor berseliweran samping kanan kiri gue tapi gue berdoa aja atau sambil dzikir. Dan, akhirnya, Alhamdulillah, sampai juga di sekolah.. Alhamdulillah ya Allah.
Keinginan bisa naik motor sebenarnya udah lama banget ada di dalam benak gue. Alasannya, kemana-mana naik angkot, belum lagi sebelum naik angkot harus naik ojek dulu, nyari ojek, cape jalan menuju pangkalan ojek, jarak dari rumah gue ke pangkalan ojek lumayan jauh, udah gitu naik ojek lumayan kempesin dompet juga. Ketika itu terbesit lah rangkaian kata indah di hati gue "pengen deh bisa motor" dan ya sempat belajar juga tapi ga lama karena bosan soalnya ga bisa2, mana pernah nabrak pula sampai jari kakinya jadi lecet dan berdarah. Jadi trauma. Payah. So, omongan gue saat itu hanya menjadi omongan yang tak bermakna selayaknya debu lalu akhirnya diterbangkan angin melaju entah ke mana menuju #sok puitis ya. Keinginan yang terputus. Tenggelam. Beberapa tahun kemudian (lama juga ya) tiba2, keinginan itu terbesit kembali gara2 waktu itu ayah gue lagi pergi selama 40 hari, lho apa hubungannya? Iya ada, karena gue kalau pergi kerja kan diantar sama ayah. Kalau ayah lagi ga bisa antar, terpaksa gue naik ojek. Nah, selama 40 hari itu tentu gue harus naik ojek. Lumayan juga tabungan jadi menipis, hiks. Dan, hal itulah yang buat gue bertekad bulat kuat kalau gue harus bisa mengendarai motor. Ya, mulailah gue belajar lagi, perlahan-lahan, terus melaju. Dan motivasi gue semakin kuat saat gue beli motor jadi punya motor sendiri buat belajar. Ga lama ya kira2 3-4 minggu lah gue akhirnya bisa walaupun masih belum lihai, belum berani ngebut dan nyusul kendaraan di depan gue, tapi ga apa2 lagian buat apa ngebut kayak lagi dikejar-kejar polisi atau kayak lagi kebelet, wkwkk. Jadi, santai aja deh bawa motornya dan sambil dzikir #nasihat ayah. Nah, itu pengalaman gue bisa bawa motor. Kenapa ga dari dulu aja ya keinginan itu mewujud menjadi nyata? ya, jelas karena ga ada usaha dari diri gue sendiri dan belum apa2 sudah menyerah angkat tangan. Nah, sobat, bila kalian memiliki keinginan akan suatu hal, jangan biarkan itu tenggelam, jangan biarkan itu mendebu, jangan biarkan itu menjadi angan2 semata, tapi wujudkan lah itu menjadi nyata. Bagaimana caranya? dengan adanya kemauan, usaha dan doa tentunya. Tidak bisa tanpa kemauan, usaha dan doa, langsung "cling" sadar hei ini dunia nyata bukan dunia imajinasi. Where there is a will, there is a way: di mana ada kemauan, maka di sana ada jalan. Satu lagi, kalau sobat memiliki keinginan, maka berusahalah dengan sungguh2, konsisten dan jangan setengah2 alias mau2 ga2. Man jadda wa jadda: barang siapa bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Jadi, harus dengan tekad yang kuat. Ok? Kalau sudah berusaha dan berdoa dengan sungguh2, lalu serahkan semuanya kepada Allah SWT. Karena semuanya Allah yang menentukan dan mengabulkan. Semoga berhasil. Wassalam. Salam kecup dari penulis yang manis.
(Padalarang, 12 Desember 2016: 21.25. Bersama dinginnya malam menyelimuti dan suara gerimis dari luar jendela).
Falling in love with the right man
Jatuh cinta itu asyik.
Jatuh cinta itu indah.
Jatuh cinta itu adalah anugerah.
Allah tidak melarang kita untuk jatuh cinta. Namun, mencintai seseorang yang salah bisa menjadi bumerang dalam diri. Bagai sianida dalam tubuh. Merusak.
Merindukan seseorang yang tidak tepat bagai tertusuk ribuan sembilu. Pilu. Engkau tergila-gila pada bayangan semu.
Maka, berhati-hatilah engkau saat ingin menjatuhkan dirimu untuk mencintai. Jatuh cintalah pada orang yang tepat: orang yang dapat membuat perubahan dalam dirimu menjadi lebih baik, bukan pada orang yang membuatmu menjadi orang mabuk dan tergila-gila, didera nafsu duniawi.
Jatuh cintalah engkau pada orang yang membuatmu menjadi lebih dekat dengan sang pemilik Cinta yaitu Rabb-mu, bukan pada orang yang membuatmu menjadi superrrr jauh dari Rabb-mu.
Dan, yang terpenting adalah: jatuh cintalah engkau pada orang yang benar-benar mencintaimu: dengan tulus, pada orang yang mencintaimu karena Allah. Sesungguhnya, itulah Cinta yang indah dan sempurna. Saling mencintai karena Allah Ta'ala.
Hmm, berbahagialah bagi mereka yang telah menemukan cinta yang indah dan sempurna itu.
Dan, bagi mereka yang masih mencari pada siapakah hatinya akan terjatuh untuk mencintai pun yang sedang dalam penantian, bersabarlah.. selagi menunggu waktu atas jawabanNYA dari doa-doa panjang yang engkau rapalkan. Teruslah berusaha untuk memperbaiki diri dan berdoa serta serahkan semuanya kepada sang pemilik Cinta.
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
orang yang dapat membuat perubahan dalam diri ini menjadi lebih baik
orang yang membuat diri ini menjadi lebih dekat denganMU ya Rabb
orang yang mencintaiku karena Allah dan aku pun juga begitu
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
yang tidak lain dan tidak bukan;
dia adalah jodohku.
(Padalarang, 10 Desember 2016: 17:29)
Jatuh cinta itu indah.
Jatuh cinta itu adalah anugerah.
Allah tidak melarang kita untuk jatuh cinta. Namun, mencintai seseorang yang salah bisa menjadi bumerang dalam diri. Bagai sianida dalam tubuh. Merusak.
Merindukan seseorang yang tidak tepat bagai tertusuk ribuan sembilu. Pilu. Engkau tergila-gila pada bayangan semu.
Maka, berhati-hatilah engkau saat ingin menjatuhkan dirimu untuk mencintai. Jatuh cintalah pada orang yang tepat: orang yang dapat membuat perubahan dalam dirimu menjadi lebih baik, bukan pada orang yang membuatmu menjadi orang mabuk dan tergila-gila, didera nafsu duniawi.
Jatuh cintalah engkau pada orang yang membuatmu menjadi lebih dekat dengan sang pemilik Cinta yaitu Rabb-mu, bukan pada orang yang membuatmu menjadi superrrr jauh dari Rabb-mu.
Dan, yang terpenting adalah: jatuh cintalah engkau pada orang yang benar-benar mencintaimu: dengan tulus, pada orang yang mencintaimu karena Allah. Sesungguhnya, itulah Cinta yang indah dan sempurna. Saling mencintai karena Allah Ta'ala.
Hmm, berbahagialah bagi mereka yang telah menemukan cinta yang indah dan sempurna itu.
Dan, bagi mereka yang masih mencari pada siapakah hatinya akan terjatuh untuk mencintai pun yang sedang dalam penantian, bersabarlah.. selagi menunggu waktu atas jawabanNYA dari doa-doa panjang yang engkau rapalkan. Teruslah berusaha untuk memperbaiki diri dan berdoa serta serahkan semuanya kepada sang pemilik Cinta.
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
orang yang dapat membuat perubahan dalam diri ini menjadi lebih baik
orang yang membuat diri ini menjadi lebih dekat denganMU ya Rabb
orang yang mencintaiku karena Allah dan aku pun juga begitu
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
yang tidak lain dan tidak bukan;
dia adalah jodohku.
(Padalarang, 10 Desember 2016: 17:29)
Senin, 01 Mei 2017
47 Facts about me
47 Facts about me
1. Nama lengkap sewaktu SD: Dinda Aryani Basuki.
2. Nama lengkap sejak SMP: Dinda Aryani
3. Nama panggilan: Dind
4. Nama kesukaan: Aisyah
5. Jenis kelamin: 100% wanita!
6. Agama: Islam
7. Tempat lahir: Jakarta
8. Tanggal lahir: 17
9. Bulan lahir: Oktober
10. Tahun lahir: 1988
11. TB: 158 (ingin 160, masih bisa nggak yaaa???)
12. BB: 40 (tapi boong, ha ha)
13. Alamat: Villa Elkaes, Bandung Barat
14. Telepon rumah: nggak punya
15. Nomor hape: tanya langsung
16. Nomor rumah: 7
17. Nomor sepatu: 37/38
18. Hobi: Baca, nulis, dengar musik, nonton film, berimajinasi
19. Cita2: orang yang bermanfaat dan menginspirasi dan masuk surga, Aamiin.
20. Makanan favorit: Nasi goreng buatan mamahkuu
21. Minuman favorit: hot chocolate, juice strawberry
22. Buah favorit: melon, mangga arumanis
23. Cemilan favorit: keripik kentang dan keripik pisang
24. Film Indonesia favorit: Ada Apa dengan Cinta, honeymoon
24. Film Barat favorit: Titanic, Confenssion of Shopaholic
25. Film horror favorit: Jangkung dan Train to Busan
26. Drama Korea favorit: Princess Hours, Dream House 1
27. Angka favorit: 17 dan 7
28. Warna favorit: pink, coklat
29. Hewan kesukaan: kucing
30. Parfum kesukaan: bvlgari men aqua, anna shui dolly girl
31. Novel favorit: Rembulan tenggelam di wajahmu - Tere Liye, Speak -Anderson, Dilan - Pidi Baiq
32. Lagu Indonesia yg berkesan: Antara ada dan tiada - Utopia, Tersesat - Astrid, Menanti Pagi - Laluna, Sani - BCL
33. Jenis musik: semua suka kecuali rock! Berisik!
34. Jenis film: semua suka kecuali full action
35. Lagu barat yg lagi disuka: Soulmate - Natasha Bodingfield
36. Buku yg baru selesai dibaca: Totto-chan: gadis cilik di jendela - Tetsuko Kuroyanagi
37. Buku yg sedang dibaca: 101 hari menulis dan menerbitkan novel - R. Masri Sareb Putra
38. Phobia: Naik lift (soalnya kebayang kejebak di lift)
39. Paling suka: difoto ala model2 gitu deh
40. Paling ga suka: nunggu geje
41. Paling benci: dibohongi dan diberi harapan palsu
42. Artis kesukaan: Andi Arsyil Rahman Putra
43. Gebetan terindah: udah ah, masa laluuu, hoeekk!
44. Sekarang lagi ingin: nulis cerita
45. Target nikah: hmm, ga ada target, nanti kecewa lagi!
46. Kriteria SuMan: sholeh, smart, bertanggung jawab, cool
47. Motto: "Where there is a will, there is a way" dan "Man Jadda wa Jadda"
Cukup segitu saja yaaa, 47 facts about me..
2. Nama lengkap sejak SMP: Dinda Aryani
3. Nama panggilan: Dind
4. Nama kesukaan: Aisyah
5. Jenis kelamin: 100% wanita!
6. Agama: Islam
7. Tempat lahir: Jakarta
8. Tanggal lahir: 17
9. Bulan lahir: Oktober
10. Tahun lahir: 1988
11. TB: 158 (ingin 160, masih bisa nggak yaaa???)
12. BB: 40 (tapi boong, ha ha)
13. Alamat: Villa Elkaes, Bandung Barat
14. Telepon rumah: nggak punya
15. Nomor hape: tanya langsung
16. Nomor rumah: 7
17. Nomor sepatu: 37/38
18. Hobi: Baca, nulis, dengar musik, nonton film, berimajinasi
19. Cita2: orang yang bermanfaat dan menginspirasi dan masuk surga, Aamiin.
20. Makanan favorit: Nasi goreng buatan mamahkuu
21. Minuman favorit: hot chocolate, juice strawberry
22. Buah favorit: melon, mangga arumanis
23. Cemilan favorit: keripik kentang dan keripik pisang
24. Film Indonesia favorit: Ada Apa dengan Cinta, honeymoon
24. Film Barat favorit: Titanic, Confenssion of Shopaholic
25. Film horror favorit: Jangkung dan Train to Busan
26. Drama Korea favorit: Princess Hours, Dream House 1
27. Angka favorit: 17 dan 7
28. Warna favorit: pink, coklat
29. Hewan kesukaan: kucing
30. Parfum kesukaan: bvlgari men aqua, anna shui dolly girl
31. Novel favorit: Rembulan tenggelam di wajahmu - Tere Liye, Speak -Anderson, Dilan - Pidi Baiq
32. Lagu Indonesia yg berkesan: Antara ada dan tiada - Utopia, Tersesat - Astrid, Menanti Pagi - Laluna, Sani - BCL
33. Jenis musik: semua suka kecuali rock! Berisik!
34. Jenis film: semua suka kecuali full action
35. Lagu barat yg lagi disuka: Soulmate - Natasha Bodingfield
36. Buku yg baru selesai dibaca: Totto-chan: gadis cilik di jendela - Tetsuko Kuroyanagi
37. Buku yg sedang dibaca: 101 hari menulis dan menerbitkan novel - R. Masri Sareb Putra
38. Phobia: Naik lift (soalnya kebayang kejebak di lift)
39. Paling suka: difoto ala model2 gitu deh
40. Paling ga suka: nunggu geje
41. Paling benci: dibohongi dan diberi harapan palsu
42. Artis kesukaan: Andi Arsyil Rahman Putra
43. Gebetan terindah: udah ah, masa laluuu, hoeekk!
44. Sekarang lagi ingin: nulis cerita
45. Target nikah: hmm, ga ada target, nanti kecewa lagi!
46. Kriteria SuMan: sholeh, smart, bertanggung jawab, cool
47. Motto: "Where there is a will, there is a way" dan "Man Jadda wa Jadda"
Cukup segitu saja yaaa, 47 facts about me..
iseng aja dari hati
Ini malam sunyi bersama semilir
angin. Dingin. Dingin dan sunyinya malam membawaku kembali pada sejuta kisah
yang membekas terukir di hati. Kisah tentang bunga-bunga yang pernah bermekar
di sini; di ruangan ini. Meski akhirnya mereka melayu. Menyisakan sendu.
Kemudian mendebu.
Di balik semilir angin malam yang
menderu, ada rindu; menciptakan kembali kisah yang meninggalkan bekas yang
terdalam. Kisah yang pernah membuat senar hati ini bergetar, membuat
bunga-bunga bermekar. Namun, aku tak ingin lagi hati ini terdampar, tersesat di
antara ribuan semak belukar. Kemudian meninggalkan luka yang sulit kelar. Oh
tidak! Tidak lagi!
Kini, di antara malam yang
bertaburkan bintang berkelap-kerlip, ingin kutebarkan sejuta keinginan yang berkembang
dalam sanubari hati.
Sederhana. Aku hanya menginginkan
dia. Dia yang ada di sampingku saat matahari pagi bersinar, burung-burung
bercicit merdu terbang di langit biru. Dan, kami saling mengucap salam dan
bertukar senyum.
Dia yang ada di sampingku saat
matahari tenggelam dan senja bergulir menuju malam. Bersama melihat romantisnya
jingga pada senja sambil berbagi kisah dan kasih, menikmati secangkir coklat
hangat.
Dan, pada malam yang bertabur
bintang berkerlap-kerlip, ada harapan akan cerita kasih esok hari tentang kami
kembali.
Label:
puisi
Rabu, 13 Mei 2015
RESENSI NOVEL: DILAN
Judul
|
:
DILAN: dia adalah Dilanku tahun 1990
|
Penulis
|
:
Pidi Baiq
|
Penerbit
|
:
DAR! Mizan
|
Tanggal
Terbit
|
:
April 2014
|
Jumlah
Halaman
|
:
332 halaman
|
Harga
|
:
Rp. 55000
|
ISBN
|
:
978-602-7870-41-3
|
“Milea,
kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu.
Enggak
tahu kalau sore. Tunggu aja.” (Dilan, 1990)
Di atas merupakan sepenggal ucapan Dilan
kepada Milea yang tertera pada cover belakang novel ini. Novel ini menceritakan
seorang wanita di suatu malam yang sedang nostalgia dan mengulas kembali kisah
asmaranya di era tahun 1990-an. Wanita itu bernama Milea.
Milea yang saat itu adalah seorang murid
baru di SMA Negeri di Bandung sedang jalan kaki menuju sekolah. Di tengah
perjalanannya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang satu sekolah dengannya
mendekati dan menyapanya. Milea yang saat itu belum kenal siapapun di sekolah
kecuali teman-teman sekelasnya, kaget. Yang membuatnya kaget adalah ketika
laki-laki itu menawarkan dirinya untuk meramal Milea. Ia bingung mengapa
laki-laki itu kok malah meramal, bukannya ngajak kenalan. Diramalnya, mereka
akan bertemu di kantin. Lalu, lagi-lagi ia diramal oleh laki-laki itu, katanya,
besok akan bertemu. Milea berpikir itu tidak akan mungkin terjadi karena besok
adalah hari Minggu. Eh, tanpa diduga, laki-laki itu datang ke rumahnya dan
memberikannya sepucuk surat undangan yang aneh, yang membuatnya malah jadi
penasaran dengan laki-laki itu. Namun, pertemuan-pertemuan aneh dengan
laki-laki yang ia juga tidak tahu namanya itu tidak mau ia pikirkan. Lagi pula,
saat itu, ia juga sudah punya pacar bernama Beni. Mereka masih menjalin
hubungan, meski jarak jauh. Beni berada di Jakarta.
Pada suatu ketika, hari saat Milea
mengetahui namanya. Nama laki-laki yang suka meramalnya itu. namanya Dilan dan
dia anak geng motor. Sejak mengetahui hal itu, Milea berniat akan menjauhinya,
khawatir Dilan hanyalah laki-laki nakal yang suka iseng godain perempuan.
Walaupun sebenarnya batinnya tidak berpikir demikian. Namun, Dilan selalu
mengganggu dan berusaha mendekatinya. Dilan yang mendekatinya dengan cara yang
tak biasa, membuat Milea malah menjadi senang. Dan, ada suatu momen di mana
Milea mulai menyukai seorang Dilan! Bagaimana bisa?
Dilan yang terus melakukan pendekatan
dengan cara yang aneh, selalu membuatnya senang. Lalu, bagaimana dengan Beni?
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah jadinya dengan Dilan atau masih dengan
Beni? Penasaran?
Kalau penasaran, beli saja novelnya dan
baca kelengkapan ceritanya! Oh iya, saat kau membaca, kau akan tahu sifat Dilan
dan Beni sesungguhnya, dan beberapa teman laki-laki Milea yang juga berusaha
mendekati Milea (Wow! Seberapa cantikkah ia hingga banyak laki-laki yang
‘klepek-klepek’?).
Kelebihan novel ini ada pada gaya bahasa
sang penulis bercerita. Bahasanya enak dibaca dan mudah dimengerti. Dengan
menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat pembaca “hanyut” ke dalam
cerita. Selain itu percakapan antar tokoh yang terasa natural dan tidak
dibuat-buat. Dan juga, di dalam novel terdapat beberapa ilustrasi yang
melengkapi gambaran keadaan isi cerita.
Kekurangan novel ini adalah
ketidakkonsistenan penggunaan kata tidak,
enggak dan gak dalam narasi. Ya, walalupun itu tidak menjadi masalah juga sih.
Dan juga, dialog yang terlalu singkat-singkat dan kebanyakan “hahaha” dan
“hehehe”. Tapi, selebihnya novel ini bagus dan menarik untuk dibaca. Pokoknya
tidak akan menyesal deh!
Label:
resensi
Selasa, 02 Januari 2018
Senin, 01 Januari 2018
Awal tahun baru 2018 ini
Assalamualaikum. Haiiii dunia blog, apa kabar niiih?? Udah lama juga ya gue ga memposting tulisan di sini kira2 udah setahun, ha ha ha. Hmm, maafkan. Untuk hari ini, gue mencoba untuk kembali menulis. Jadi, ini special launching tulisan perdana gue di awal tahun yang baru (1 Januari 2018), Yeaaaay !! Gue sengaja lho luangkan waktu di sela2 kesibukan mengerjakan administrasi guru (cielah sok sibuk bener, ha ha). Well, rasanya nulis lagi itu jadi kaku2 gimanaa gitu, tapi ya kudu dipaksain kalau ga malah jadi kakikukeko eh kaku terus, apalagi gue kan ingin pakai banget jadi penulis (ini keinginan dari zaman kapan cobaa, cuma ngomong tapi prakteknya sebesar u*i* #sensor) jadi ya harus banyak latihan menulis minimal sehari 1 tulisan laah, agree? Alright, thanks. Untuk tulisan kali ini, gue mau cerita apa ya #gubrakk nulis tapi ga ada ide cerita. Hmm, gini aja deh, #cling tiba2 ide mendadak muncul# gue mau bicara lewat tulisan tentang kehidupan #weiiss bahasannya, haha. Ok, langsung aja. Ini kan kebetulan saat gue nulis ini ya di awal tahun baru. Tahun baru, lembaran baru, semangat baru, kecengan baru #aish yg terakhir abaikan. Ga terasa, tahun2 lalu telah berlalu dan terlewati entah itu kehidupannya terlewati dengan baik atau banyak dosa dan banyak waktu yang terbuang sia2. Ah, sejenak gue berpikir. Waktu terus berputar dan berlalu, semakin tahun, usia semakin berkurang. Dan, apa aja yang udah diperbuat sepanjang sejarah hidup ini yg terlewati itu? Apakah banyak melakukan amalan kebaikan atau malah sebaliknya keburukan? #astagfirullah. Gue ingin mengajak sobat berpikir dan merenung sejenak semacam melakukan kontemplasi diri gitu. Sesuai kenyataan, hakikatnya, hidup di dunia ini hanya sementara dan selebihnya adalah di akhirat selama-lamanya. Di akhirat pilihan tinggalnya hanya ada dua; syurga dan neraka. Mau pilih mana hayooo? Pasti mau syurga laaah wong maling ditanya aja juga maunya syurga. Yup, tapi, sudah pantaskah kita untuk menginginkan tempat yang sempurna itu sementara amalan kebaikan kita aja jauh dari kata sempurna. Mari kita bercermin diri. Eh, bukan hanya bercermin diri, tapi gue mau ngajak sobat, yuuk kita bersama-sama melakukan tindakan yang pasti di lembaran kehidupan yang baru ini. Tindakan itu seperti melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan positif, meningkatkan kualitas iman kita kepada Sang Pencipta Yang Maha Besar dan Maha Kuasa, banyak melakukan amalan kebaikan dan ga menyia-nyiakan waktu hingga terlewati percuma. Gue juga mau ngajak sobat buat resolusi yuuk. CATAT aja resolusi sobat di buku/blog pribadi masing2 yaa. Kalau gue mau di sini aja. Ok.
Resolusi gue: semoga dimulai dari awal tahun baru ini, bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang banyak, kualitas iman semakin meningkat, menjadi orang yang lebih sholehah dan berbakti kepada kedua ortu, Aamiin 3x. Masih ada lagi harapan gue: semoga gue bisa meningkatkan kualitas tulisan gue, tulisan novel gue dari kapan selesai pertengahan tahun ini, bisa masak bukan hanya masak air dan indomie, lancar speaking in English, Aamiin 3x.
Ehh, belum selesai! Masih ada lagii! yg ini mmm, malu deh, #pipimerah. Gue bisikin sini: "semoga gue bertemu jodoh gue, dilamar dan menikah tahun ini" Aamiin 3x . Kalian tolong aminkan juga ya, he he he.
Sudah ahh, udah malam nih. Inshaa Allah, besok gue coba luangkan waktu lagi untuk posting tulisan lagi dengan cerita yang berbeda tentunya.
See you!
Salam kiss dari penulis yang manis #uhuk
-Dinda-
Padalarang, 01 Januari 2018.
Di kamar bersama suara televisi yang berisik, segelas teh manis hangat dan administrasi guru yang belum kelar.
#writingchallenge #menulisuntukkebaikan #day1 #010118
Resolusi gue: semoga dimulai dari awal tahun baru ini, bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat untuk orang banyak, kualitas iman semakin meningkat, menjadi orang yang lebih sholehah dan berbakti kepada kedua ortu, Aamiin 3x. Masih ada lagi harapan gue: semoga gue bisa meningkatkan kualitas tulisan gue, tulisan novel gue dari kapan selesai pertengahan tahun ini, bisa masak bukan hanya masak air dan indomie, lancar speaking in English, Aamiin 3x.
Ehh, belum selesai! Masih ada lagii! yg ini mmm, malu deh, #pipimerah. Gue bisikin sini: "semoga gue bertemu jodoh gue, dilamar dan menikah tahun ini" Aamiin 3x . Kalian tolong aminkan juga ya, he he he.
Sudah ahh, udah malam nih. Inshaa Allah, besok gue coba luangkan waktu lagi untuk posting tulisan lagi dengan cerita yang berbeda tentunya.
See you!
Salam kiss dari penulis yang manis #uhuk
-Dinda-
Padalarang, 01 Januari 2018.
Di kamar bersama suara televisi yang berisik, segelas teh manis hangat dan administrasi guru yang belum kelar.
#writingchallenge #menulisuntukkebaikan #day1 #010118
Selasa, 02 Mei 2017
My story
Senin, 12 Desember 2016
My story
Assalamualaikum. Hai sobat, ada gue lagi nih, gatel pengen nulis di blog. Pada tulisan edisi hari ini, gue mau menceritakan tentang pengalaman gue bisa bawa motor. Are you ready for reading? Let's start to read.
The day, thursday, December 8, 2016: the day is the first time I brought motorcycle to my work place (school). Not just brought it but I was successful to ride it by myself. Wuiih amazing! Finally, after practiced how to ride motorcycle for about three weeks, yes I can ride it by myself now, horrayy.
Yap, akhirnya, setelah sekian lama gue belajar motor di rumah: yang pertama2nya belajarnya hanya maju-mundur maju-mundur cantik, terus belajar belokkin setang motor, terus nekad ke jalan yang dekat2 rumah dulu sendirian, terus dikawal sama ayah ke jalan yang lumayan jauh dari rumah, yang banyak tikungan tajamnya buat beli bensin. Nah, ketika itu, gue merasa kalau gue udah bisa karena bisa melalui rintangan tikungan tajam dan gue jadi super pede mau bawa itu motor ke sekolah. Awalnya, ayah gue tidak mengizinkan "ah belum bisa kamu" ayah gue berkata demikian pada tanggal 7 desember 2016. Dan, omongan gue dianggap angin kentut. Dan, okelah, saat itu, gue nurut aja dan hari itu masih juga diantar oleh ayah gue ke tempat kerja (sekolah). Keesokan harinya, ayah gue lagi tiduran di kamar terus gue ngomong lagi "aku bawa motor sendiri ya" gue berkata demikian sambil nunjukkin kuncinya yang udah gue pegang. "Belum bisa kamu tuh" ayah gue masih berkata demikian. Gue merajuk ayah gue supaya bawa motor sendiri dengan berkata "ya udah atuh sama papah atuh bareng, dikawal" ayah gue tampak sedang berfikir. Gue berkata lagi "kalau ga dicoba ga akan bisa2" Dan, rajukan gue pun akhirnya membuahkan hasil, ayah gue pun mengizinkan walaupun pada hari itu gue dikawal sama orang tua gue,, aiiih kayak apaan aja.. tapi, ga apa2 daripada tidak. Dengan berbekal motor, semangat dan doa2 sepanjang perjalanan menuju sekolah yang jalanannya begitu dahsyat untuk dilewati #halah lebay deh, eh tapi benar lho jalanannya itu yaa jelek bangeeet.. Gue sempet takut juga sih apalagi banyak motor berseliweran samping kanan kiri gue tapi gue berdoa aja atau sambil dzikir. Dan, akhirnya, Alhamdulillah, sampai juga di sekolah.. Alhamdulillah ya Allah.
Keinginan bisa naik motor sebenarnya udah lama banget ada di dalam benak gue. Alasannya, kemana-mana naik angkot, belum lagi sebelum naik angkot harus naik ojek dulu, nyari ojek, cape jalan menuju pangkalan ojek, jarak dari rumah gue ke pangkalan ojek lumayan jauh, udah gitu naik ojek lumayan kempesin dompet juga. Ketika itu terbesit lah rangkaian kata indah di hati gue "pengen deh bisa motor" dan ya sempat belajar juga tapi ga lama karena bosan soalnya ga bisa2, mana pernah nabrak pula sampai jari kakinya jadi lecet dan berdarah. Jadi trauma. Payah. So, omongan gue saat itu hanya menjadi omongan yang tak bermakna selayaknya debu lalu akhirnya diterbangkan angin melaju entah ke mana menuju #sok puitis ya. Keinginan yang terputus. Tenggelam. Beberapa tahun kemudian (lama juga ya) tiba2, keinginan itu terbesit kembali gara2 waktu itu ayah gue lagi pergi selama 40 hari, lho apa hubungannya? Iya ada, karena gue kalau pergi kerja kan diantar sama ayah. Kalau ayah lagi ga bisa antar, terpaksa gue naik ojek. Nah, selama 40 hari itu tentu gue harus naik ojek. Lumayan juga tabungan jadi menipis, hiks. Dan, hal itulah yang buat gue bertekad bulat kuat kalau gue harus bisa mengendarai motor. Ya, mulailah gue belajar lagi, perlahan-lahan, terus melaju. Dan motivasi gue semakin kuat saat gue beli motor jadi punya motor sendiri buat belajar. Ga lama ya kira2 3-4 minggu lah gue akhirnya bisa walaupun masih belum lihai, belum berani ngebut dan nyusul kendaraan di depan gue, tapi ga apa2 lagian buat apa ngebut kayak lagi dikejar-kejar polisi atau kayak lagi kebelet, wkwkk. Jadi, santai aja deh bawa motornya dan sambil dzikir #nasihat ayah. Nah, itu pengalaman gue bisa bawa motor. Kenapa ga dari dulu aja ya keinginan itu mewujud menjadi nyata? ya, jelas karena ga ada usaha dari diri gue sendiri dan belum apa2 sudah menyerah angkat tangan. Nah, sobat, bila kalian memiliki keinginan akan suatu hal, jangan biarkan itu tenggelam, jangan biarkan itu mendebu, jangan biarkan itu menjadi angan2 semata, tapi wujudkan lah itu menjadi nyata. Bagaimana caranya? dengan adanya kemauan, usaha dan doa tentunya. Tidak bisa tanpa kemauan, usaha dan doa, langsung "cling" sadar hei ini dunia nyata bukan dunia imajinasi. Where there is a will, there is a way: di mana ada kemauan, maka di sana ada jalan. Satu lagi, kalau sobat memiliki keinginan, maka berusahalah dengan sungguh2, konsisten dan jangan setengah2 alias mau2 ga2. Man jadda wa jadda: barang siapa bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Jadi, harus dengan tekad yang kuat. Ok? Kalau sudah berusaha dan berdoa dengan sungguh2, lalu serahkan semuanya kepada Allah SWT. Karena semuanya Allah yang menentukan dan mengabulkan. Semoga berhasil. Wassalam. Salam kecup dari penulis yang manis.
(Padalarang, 12 Desember 2016: 21.25. Bersama dinginnya malam menyelimuti dan suara gerimis dari luar jendela).
The day, thursday, December 8, 2016: the day is the first time I brought motorcycle to my work place (school). Not just brought it but I was successful to ride it by myself. Wuiih amazing! Finally, after practiced how to ride motorcycle for about three weeks, yes I can ride it by myself now, horrayy.
Yap, akhirnya, setelah sekian lama gue belajar motor di rumah: yang pertama2nya belajarnya hanya maju-mundur maju-mundur cantik, terus belajar belokkin setang motor, terus nekad ke jalan yang dekat2 rumah dulu sendirian, terus dikawal sama ayah ke jalan yang lumayan jauh dari rumah, yang banyak tikungan tajamnya buat beli bensin. Nah, ketika itu, gue merasa kalau gue udah bisa karena bisa melalui rintangan tikungan tajam dan gue jadi super pede mau bawa itu motor ke sekolah. Awalnya, ayah gue tidak mengizinkan "ah belum bisa kamu" ayah gue berkata demikian pada tanggal 7 desember 2016. Dan, omongan gue dianggap angin kentut. Dan, okelah, saat itu, gue nurut aja dan hari itu masih juga diantar oleh ayah gue ke tempat kerja (sekolah). Keesokan harinya, ayah gue lagi tiduran di kamar terus gue ngomong lagi "aku bawa motor sendiri ya" gue berkata demikian sambil nunjukkin kuncinya yang udah gue pegang. "Belum bisa kamu tuh" ayah gue masih berkata demikian. Gue merajuk ayah gue supaya bawa motor sendiri dengan berkata "ya udah atuh sama papah atuh bareng, dikawal" ayah gue tampak sedang berfikir. Gue berkata lagi "kalau ga dicoba ga akan bisa2" Dan, rajukan gue pun akhirnya membuahkan hasil, ayah gue pun mengizinkan walaupun pada hari itu gue dikawal sama orang tua gue,, aiiih kayak apaan aja.. tapi, ga apa2 daripada tidak. Dengan berbekal motor, semangat dan doa2 sepanjang perjalanan menuju sekolah yang jalanannya begitu dahsyat untuk dilewati #halah lebay deh, eh tapi benar lho jalanannya itu yaa jelek bangeeet.. Gue sempet takut juga sih apalagi banyak motor berseliweran samping kanan kiri gue tapi gue berdoa aja atau sambil dzikir. Dan, akhirnya, Alhamdulillah, sampai juga di sekolah.. Alhamdulillah ya Allah.
Keinginan bisa naik motor sebenarnya udah lama banget ada di dalam benak gue. Alasannya, kemana-mana naik angkot, belum lagi sebelum naik angkot harus naik ojek dulu, nyari ojek, cape jalan menuju pangkalan ojek, jarak dari rumah gue ke pangkalan ojek lumayan jauh, udah gitu naik ojek lumayan kempesin dompet juga. Ketika itu terbesit lah rangkaian kata indah di hati gue "pengen deh bisa motor" dan ya sempat belajar juga tapi ga lama karena bosan soalnya ga bisa2, mana pernah nabrak pula sampai jari kakinya jadi lecet dan berdarah. Jadi trauma. Payah. So, omongan gue saat itu hanya menjadi omongan yang tak bermakna selayaknya debu lalu akhirnya diterbangkan angin melaju entah ke mana menuju #sok puitis ya. Keinginan yang terputus. Tenggelam. Beberapa tahun kemudian (lama juga ya) tiba2, keinginan itu terbesit kembali gara2 waktu itu ayah gue lagi pergi selama 40 hari, lho apa hubungannya? Iya ada, karena gue kalau pergi kerja kan diantar sama ayah. Kalau ayah lagi ga bisa antar, terpaksa gue naik ojek. Nah, selama 40 hari itu tentu gue harus naik ojek. Lumayan juga tabungan jadi menipis, hiks. Dan, hal itulah yang buat gue bertekad bulat kuat kalau gue harus bisa mengendarai motor. Ya, mulailah gue belajar lagi, perlahan-lahan, terus melaju. Dan motivasi gue semakin kuat saat gue beli motor jadi punya motor sendiri buat belajar. Ga lama ya kira2 3-4 minggu lah gue akhirnya bisa walaupun masih belum lihai, belum berani ngebut dan nyusul kendaraan di depan gue, tapi ga apa2 lagian buat apa ngebut kayak lagi dikejar-kejar polisi atau kayak lagi kebelet, wkwkk. Jadi, santai aja deh bawa motornya dan sambil dzikir #nasihat ayah. Nah, itu pengalaman gue bisa bawa motor. Kenapa ga dari dulu aja ya keinginan itu mewujud menjadi nyata? ya, jelas karena ga ada usaha dari diri gue sendiri dan belum apa2 sudah menyerah angkat tangan. Nah, sobat, bila kalian memiliki keinginan akan suatu hal, jangan biarkan itu tenggelam, jangan biarkan itu mendebu, jangan biarkan itu menjadi angan2 semata, tapi wujudkan lah itu menjadi nyata. Bagaimana caranya? dengan adanya kemauan, usaha dan doa tentunya. Tidak bisa tanpa kemauan, usaha dan doa, langsung "cling" sadar hei ini dunia nyata bukan dunia imajinasi. Where there is a will, there is a way: di mana ada kemauan, maka di sana ada jalan. Satu lagi, kalau sobat memiliki keinginan, maka berusahalah dengan sungguh2, konsisten dan jangan setengah2 alias mau2 ga2. Man jadda wa jadda: barang siapa bersungguh-sungguh, maka akan berhasil. Jadi, harus dengan tekad yang kuat. Ok? Kalau sudah berusaha dan berdoa dengan sungguh2, lalu serahkan semuanya kepada Allah SWT. Karena semuanya Allah yang menentukan dan mengabulkan. Semoga berhasil. Wassalam. Salam kecup dari penulis yang manis.
(Padalarang, 12 Desember 2016: 21.25. Bersama dinginnya malam menyelimuti dan suara gerimis dari luar jendela).
Falling in love with the right man
Jatuh cinta itu asyik.
Jatuh cinta itu indah.
Jatuh cinta itu adalah anugerah.
Allah tidak melarang kita untuk jatuh cinta. Namun, mencintai seseorang yang salah bisa menjadi bumerang dalam diri. Bagai sianida dalam tubuh. Merusak.
Merindukan seseorang yang tidak tepat bagai tertusuk ribuan sembilu. Pilu. Engkau tergila-gila pada bayangan semu.
Maka, berhati-hatilah engkau saat ingin menjatuhkan dirimu untuk mencintai. Jatuh cintalah pada orang yang tepat: orang yang dapat membuat perubahan dalam dirimu menjadi lebih baik, bukan pada orang yang membuatmu menjadi orang mabuk dan tergila-gila, didera nafsu duniawi.
Jatuh cintalah engkau pada orang yang membuatmu menjadi lebih dekat dengan sang pemilik Cinta yaitu Rabb-mu, bukan pada orang yang membuatmu menjadi superrrr jauh dari Rabb-mu.
Dan, yang terpenting adalah: jatuh cintalah engkau pada orang yang benar-benar mencintaimu: dengan tulus, pada orang yang mencintaimu karena Allah. Sesungguhnya, itulah Cinta yang indah dan sempurna. Saling mencintai karena Allah Ta'ala.
Hmm, berbahagialah bagi mereka yang telah menemukan cinta yang indah dan sempurna itu.
Dan, bagi mereka yang masih mencari pada siapakah hatinya akan terjatuh untuk mencintai pun yang sedang dalam penantian, bersabarlah.. selagi menunggu waktu atas jawabanNYA dari doa-doa panjang yang engkau rapalkan. Teruslah berusaha untuk memperbaiki diri dan berdoa serta serahkan semuanya kepada sang pemilik Cinta.
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
orang yang dapat membuat perubahan dalam diri ini menjadi lebih baik
orang yang membuat diri ini menjadi lebih dekat denganMU ya Rabb
orang yang mencintaiku karena Allah dan aku pun juga begitu
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
yang tidak lain dan tidak bukan;
dia adalah jodohku.
(Padalarang, 10 Desember 2016: 17:29)
Jatuh cinta itu indah.
Jatuh cinta itu adalah anugerah.
Allah tidak melarang kita untuk jatuh cinta. Namun, mencintai seseorang yang salah bisa menjadi bumerang dalam diri. Bagai sianida dalam tubuh. Merusak.
Merindukan seseorang yang tidak tepat bagai tertusuk ribuan sembilu. Pilu. Engkau tergila-gila pada bayangan semu.
Maka, berhati-hatilah engkau saat ingin menjatuhkan dirimu untuk mencintai. Jatuh cintalah pada orang yang tepat: orang yang dapat membuat perubahan dalam dirimu menjadi lebih baik, bukan pada orang yang membuatmu menjadi orang mabuk dan tergila-gila, didera nafsu duniawi.
Jatuh cintalah engkau pada orang yang membuatmu menjadi lebih dekat dengan sang pemilik Cinta yaitu Rabb-mu, bukan pada orang yang membuatmu menjadi superrrr jauh dari Rabb-mu.
Dan, yang terpenting adalah: jatuh cintalah engkau pada orang yang benar-benar mencintaimu: dengan tulus, pada orang yang mencintaimu karena Allah. Sesungguhnya, itulah Cinta yang indah dan sempurna. Saling mencintai karena Allah Ta'ala.
Hmm, berbahagialah bagi mereka yang telah menemukan cinta yang indah dan sempurna itu.
Dan, bagi mereka yang masih mencari pada siapakah hatinya akan terjatuh untuk mencintai pun yang sedang dalam penantian, bersabarlah.. selagi menunggu waktu atas jawabanNYA dari doa-doa panjang yang engkau rapalkan. Teruslah berusaha untuk memperbaiki diri dan berdoa serta serahkan semuanya kepada sang pemilik Cinta.
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
orang yang dapat membuat perubahan dalam diri ini menjadi lebih baik
orang yang membuat diri ini menjadi lebih dekat denganMU ya Rabb
orang yang mencintaiku karena Allah dan aku pun juga begitu
aku ingin jatuh cinta lagi
pada orang yang tepat tentunya:
yang tidak lain dan tidak bukan;
dia adalah jodohku.
(Padalarang, 10 Desember 2016: 17:29)
Senin, 01 Mei 2017
47 Facts about me
47 Facts about me
1. Nama lengkap sewaktu SD: Dinda Aryani Basuki.
2. Nama lengkap sejak SMP: Dinda Aryani
3. Nama panggilan: Dind
4. Nama kesukaan: Aisyah
5. Jenis kelamin: 100% wanita!
6. Agama: Islam
7. Tempat lahir: Jakarta
8. Tanggal lahir: 17
9. Bulan lahir: Oktober
10. Tahun lahir: 1988
11. TB: 158 (ingin 160, masih bisa nggak yaaa???)
12. BB: 40 (tapi boong, ha ha)
13. Alamat: Villa Elkaes, Bandung Barat
14. Telepon rumah: nggak punya
15. Nomor hape: tanya langsung
16. Nomor rumah: 7
17. Nomor sepatu: 37/38
18. Hobi: Baca, nulis, dengar musik, nonton film, berimajinasi
19. Cita2: orang yang bermanfaat dan menginspirasi dan masuk surga, Aamiin.
20. Makanan favorit: Nasi goreng buatan mamahkuu
21. Minuman favorit: hot chocolate, juice strawberry
22. Buah favorit: melon, mangga arumanis
23. Cemilan favorit: keripik kentang dan keripik pisang
24. Film Indonesia favorit: Ada Apa dengan Cinta, honeymoon
24. Film Barat favorit: Titanic, Confenssion of Shopaholic
25. Film horror favorit: Jangkung dan Train to Busan
26. Drama Korea favorit: Princess Hours, Dream House 1
27. Angka favorit: 17 dan 7
28. Warna favorit: pink, coklat
29. Hewan kesukaan: kucing
30. Parfum kesukaan: bvlgari men aqua, anna shui dolly girl
31. Novel favorit: Rembulan tenggelam di wajahmu - Tere Liye, Speak -Anderson, Dilan - Pidi Baiq
32. Lagu Indonesia yg berkesan: Antara ada dan tiada - Utopia, Tersesat - Astrid, Menanti Pagi - Laluna, Sani - BCL
33. Jenis musik: semua suka kecuali rock! Berisik!
34. Jenis film: semua suka kecuali full action
35. Lagu barat yg lagi disuka: Soulmate - Natasha Bodingfield
36. Buku yg baru selesai dibaca: Totto-chan: gadis cilik di jendela - Tetsuko Kuroyanagi
37. Buku yg sedang dibaca: 101 hari menulis dan menerbitkan novel - R. Masri Sareb Putra
38. Phobia: Naik lift (soalnya kebayang kejebak di lift)
39. Paling suka: difoto ala model2 gitu deh
40. Paling ga suka: nunggu geje
41. Paling benci: dibohongi dan diberi harapan palsu
42. Artis kesukaan: Andi Arsyil Rahman Putra
43. Gebetan terindah: udah ah, masa laluuu, hoeekk!
44. Sekarang lagi ingin: nulis cerita
45. Target nikah: hmm, ga ada target, nanti kecewa lagi!
46. Kriteria SuMan: sholeh, smart, bertanggung jawab, cool
47. Motto: "Where there is a will, there is a way" dan "Man Jadda wa Jadda"
Cukup segitu saja yaaa, 47 facts about me..
2. Nama lengkap sejak SMP: Dinda Aryani
3. Nama panggilan: Dind
4. Nama kesukaan: Aisyah
5. Jenis kelamin: 100% wanita!
6. Agama: Islam
7. Tempat lahir: Jakarta
8. Tanggal lahir: 17
9. Bulan lahir: Oktober
10. Tahun lahir: 1988
11. TB: 158 (ingin 160, masih bisa nggak yaaa???)
12. BB: 40 (tapi boong, ha ha)
13. Alamat: Villa Elkaes, Bandung Barat
14. Telepon rumah: nggak punya
15. Nomor hape: tanya langsung
16. Nomor rumah: 7
17. Nomor sepatu: 37/38
18. Hobi: Baca, nulis, dengar musik, nonton film, berimajinasi
19. Cita2: orang yang bermanfaat dan menginspirasi dan masuk surga, Aamiin.
20. Makanan favorit: Nasi goreng buatan mamahkuu
21. Minuman favorit: hot chocolate, juice strawberry
22. Buah favorit: melon, mangga arumanis
23. Cemilan favorit: keripik kentang dan keripik pisang
24. Film Indonesia favorit: Ada Apa dengan Cinta, honeymoon
24. Film Barat favorit: Titanic, Confenssion of Shopaholic
25. Film horror favorit: Jangkung dan Train to Busan
26. Drama Korea favorit: Princess Hours, Dream House 1
27. Angka favorit: 17 dan 7
28. Warna favorit: pink, coklat
29. Hewan kesukaan: kucing
30. Parfum kesukaan: bvlgari men aqua, anna shui dolly girl
31. Novel favorit: Rembulan tenggelam di wajahmu - Tere Liye, Speak -Anderson, Dilan - Pidi Baiq
32. Lagu Indonesia yg berkesan: Antara ada dan tiada - Utopia, Tersesat - Astrid, Menanti Pagi - Laluna, Sani - BCL
33. Jenis musik: semua suka kecuali rock! Berisik!
34. Jenis film: semua suka kecuali full action
35. Lagu barat yg lagi disuka: Soulmate - Natasha Bodingfield
36. Buku yg baru selesai dibaca: Totto-chan: gadis cilik di jendela - Tetsuko Kuroyanagi
37. Buku yg sedang dibaca: 101 hari menulis dan menerbitkan novel - R. Masri Sareb Putra
38. Phobia: Naik lift (soalnya kebayang kejebak di lift)
39. Paling suka: difoto ala model2 gitu deh
40. Paling ga suka: nunggu geje
41. Paling benci: dibohongi dan diberi harapan palsu
42. Artis kesukaan: Andi Arsyil Rahman Putra
43. Gebetan terindah: udah ah, masa laluuu, hoeekk!
44. Sekarang lagi ingin: nulis cerita
45. Target nikah: hmm, ga ada target, nanti kecewa lagi!
46. Kriteria SuMan: sholeh, smart, bertanggung jawab, cool
47. Motto: "Where there is a will, there is a way" dan "Man Jadda wa Jadda"
Cukup segitu saja yaaa, 47 facts about me..
iseng aja dari hati
Ini malam sunyi bersama semilir
angin. Dingin. Dingin dan sunyinya malam membawaku kembali pada sejuta kisah
yang membekas terukir di hati. Kisah tentang bunga-bunga yang pernah bermekar
di sini; di ruangan ini. Meski akhirnya mereka melayu. Menyisakan sendu.
Kemudian mendebu.
Di balik semilir angin malam yang
menderu, ada rindu; menciptakan kembali kisah yang meninggalkan bekas yang
terdalam. Kisah yang pernah membuat senar hati ini bergetar, membuat
bunga-bunga bermekar. Namun, aku tak ingin lagi hati ini terdampar, tersesat di
antara ribuan semak belukar. Kemudian meninggalkan luka yang sulit kelar. Oh
tidak! Tidak lagi!
Kini, di antara malam yang
bertaburkan bintang berkelap-kerlip, ingin kutebarkan sejuta keinginan yang berkembang
dalam sanubari hati.
Sederhana. Aku hanya menginginkan
dia. Dia yang ada di sampingku saat matahari pagi bersinar, burung-burung
bercicit merdu terbang di langit biru. Dan, kami saling mengucap salam dan
bertukar senyum.
Dia yang ada di sampingku saat
matahari tenggelam dan senja bergulir menuju malam. Bersama melihat romantisnya
jingga pada senja sambil berbagi kisah dan kasih, menikmati secangkir coklat
hangat.
Dan, pada malam yang bertabur
bintang berkerlap-kerlip, ada harapan akan cerita kasih esok hari tentang kami
kembali.
Rabu, 13 Mei 2015
RESENSI NOVEL: DILAN
Judul
|
:
DILAN: dia adalah Dilanku tahun 1990
|
Penulis
|
:
Pidi Baiq
|
Penerbit
|
:
DAR! Mizan
|
Tanggal
Terbit
|
:
April 2014
|
Jumlah
Halaman
|
:
332 halaman
|
Harga
|
:
Rp. 55000
|
ISBN
|
:
978-602-7870-41-3
|
“Milea,
kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu.
Enggak
tahu kalau sore. Tunggu aja.” (Dilan, 1990)
Di atas merupakan sepenggal ucapan Dilan
kepada Milea yang tertera pada cover belakang novel ini. Novel ini menceritakan
seorang wanita di suatu malam yang sedang nostalgia dan mengulas kembali kisah
asmaranya di era tahun 1990-an. Wanita itu bernama Milea.
Milea yang saat itu adalah seorang murid
baru di SMA Negeri di Bandung sedang jalan kaki menuju sekolah. Di tengah
perjalanannya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang satu sekolah dengannya
mendekati dan menyapanya. Milea yang saat itu belum kenal siapapun di sekolah
kecuali teman-teman sekelasnya, kaget. Yang membuatnya kaget adalah ketika
laki-laki itu menawarkan dirinya untuk meramal Milea. Ia bingung mengapa
laki-laki itu kok malah meramal, bukannya ngajak kenalan. Diramalnya, mereka
akan bertemu di kantin. Lalu, lagi-lagi ia diramal oleh laki-laki itu, katanya,
besok akan bertemu. Milea berpikir itu tidak akan mungkin terjadi karena besok
adalah hari Minggu. Eh, tanpa diduga, laki-laki itu datang ke rumahnya dan
memberikannya sepucuk surat undangan yang aneh, yang membuatnya malah jadi
penasaran dengan laki-laki itu. Namun, pertemuan-pertemuan aneh dengan
laki-laki yang ia juga tidak tahu namanya itu tidak mau ia pikirkan. Lagi pula,
saat itu, ia juga sudah punya pacar bernama Beni. Mereka masih menjalin
hubungan, meski jarak jauh. Beni berada di Jakarta.
Pada suatu ketika, hari saat Milea
mengetahui namanya. Nama laki-laki yang suka meramalnya itu. namanya Dilan dan
dia anak geng motor. Sejak mengetahui hal itu, Milea berniat akan menjauhinya,
khawatir Dilan hanyalah laki-laki nakal yang suka iseng godain perempuan.
Walaupun sebenarnya batinnya tidak berpikir demikian. Namun, Dilan selalu
mengganggu dan berusaha mendekatinya. Dilan yang mendekatinya dengan cara yang
tak biasa, membuat Milea malah menjadi senang. Dan, ada suatu momen di mana
Milea mulai menyukai seorang Dilan! Bagaimana bisa?
Dilan yang terus melakukan pendekatan
dengan cara yang aneh, selalu membuatnya senang. Lalu, bagaimana dengan Beni?
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah jadinya dengan Dilan atau masih dengan
Beni? Penasaran?
Kalau penasaran, beli saja novelnya dan
baca kelengkapan ceritanya! Oh iya, saat kau membaca, kau akan tahu sifat Dilan
dan Beni sesungguhnya, dan beberapa teman laki-laki Milea yang juga berusaha
mendekati Milea (Wow! Seberapa cantikkah ia hingga banyak laki-laki yang
‘klepek-klepek’?).
Kelebihan novel ini ada pada gaya bahasa
sang penulis bercerita. Bahasanya enak dibaca dan mudah dimengerti. Dengan
menggunakan sudut pandang orang pertama, membuat pembaca “hanyut” ke dalam
cerita. Selain itu percakapan antar tokoh yang terasa natural dan tidak
dibuat-buat. Dan juga, di dalam novel terdapat beberapa ilustrasi yang
melengkapi gambaran keadaan isi cerita.
Kekurangan novel ini adalah
ketidakkonsistenan penggunaan kata tidak,
enggak dan gak dalam narasi. Ya, walalupun itu tidak menjadi masalah juga sih.
Dan juga, dialog yang terlalu singkat-singkat dan kebanyakan “hahaha” dan
“hehehe”. Tapi, selebihnya novel ini bagus dan menarik untuk dibaca. Pokoknya
tidak akan menyesal deh!
Langganan:
Postingan (Atom)