Minggu, 18 Mei 2014

Resensi novel: Cinta Buat Chira


RESENSI NOVEL

 

Judul
: Cinta Buat Chira
Author
: Leyla Imtichanah
Penerbit
: PT. Lingkar Pena Kreativa
Distributor
: Mizan Media Utama
Tanggal terbit
: Juli 2004
ISBN/EAN
: 979-3651-06-7
Jumlah hal
: 250 hal
Tebal
: 18 cm
Harga
: 28. 000

 

 

Sinopsis

 

Chira, seorang gadis remaja kelas 1 SMA yang merasa dirinya serba kurang. Tubuhnya agak gemuk, wajahnya jerawatan dan otaknya juga tidak terlalu cerdas yang membuat Chira merasa dirinya itu tidak memiliki kelebihan sama sekali. Chira memiliki seorang sahabat yang baik dan setia kawan bernama Putty. Namun, Chira seringkali iri dan membanding-bandingkan dirinya dengan Putty. Putty yang cantik, imut, pintar dan memiliki banyak penggemar tidak perlu bersusah-susah membuat laki-laki di sekitar jatuh hati padanya. Hal itulah yang membuat Chira iri. Dalam hati, Chira juga ingin dicintai. Kalau tidak, buat apa dia diciptakan oleh Allah? Pikir Chira begitu selalu.

Hingga suatu saat, muncul sosok laki-laki bernama Farhan yang menurut Chira berbeda dengan laki-laki lainnya. Farhan baik padanya. Perkataannya juga lembut dan santun. Chira lantas jatuh hati. Karena cinta, Chira pun masuk dan ikut aktif  di Rohis sekolah. Chira juga sampai rela minum obat pelangsing yang membuatnya sakit perut. Namun, sayangnya, ternyata selama ini Chira hanya ge-er saja dan ternyata Farhan itu sama saja dengan laki-laki lainnya. Chira kembali sedih.

Sampai pada sosok Nayla yang adalah kakaknya Farhan memberi Chira sebuah formula cinta yang lain. Sebuah cinta sejati. Cinta yang tidak akan membuat sakit hati. Bukan Cinta semu. Cinta yang tak akan pernah lekang oleh waktu. Dan, Chira pun berusaha untuk meraih cinta yang lebih indah itu. Chira juga mengajak Putty yang sempat membuka jilbab karena ambisinya menjadi seorang model itu, untuk bersama-sama mengejar dan meraih cinta sejati itu.

 

 

 

 

Karakter

 

  • Chira: gemuk, jerawatan, tidak pintar, ge-eran, selalu mengeluh, memiliki rasa ingin tahu, mudah dinasihati.
  • Putty (sahabat Chira): cantik, imut, pintar, baik, setia kawan, sedikit sombong, sedikit “ngeyel”, susah diatur, memiliki ambisi.
  • Farhan (teman sekelas): baik, sholeh, santun, alim, pemalu.
  • Mba Naila (kakak Farhan, mentor Chira): baik, sholehah, dewasa dan bijaksana.
  • Milly (teman sekelas): centil, nyebelin, tukang gosip, suka ikut campur, “kepo”
  • June dan Fera (teman sekelas): nyebelin, tukang gosip, suka ikut campur dan “kepo”
  • Rana (adik Chira): gesit, sombong, sedikit tidak sopan sama kakaknya, tapi baik.

 

PLOT / Alur Cerita

 

  • Judul: Cinta Buat Chira.
  • Karakter protagonis: Chira, Putty, Farhan, Mba Naila.
  • Karakter antagonis: Milly, June dan Fera.
  • Karakter pendukung: Derry (ketua sekelas), Robert (teman sekelas), Rana (adik Chira), Bang Romi (tetangga Chira), anak-anak rohis.
  • Tema: remaja, pencarian cinta sejati.

 

Bagian awal:

 

  • BAB 1: perkenalan tokoh-tokoh yang ada di dalam novel. Menggambarkan bagaimana keadaan ekonomi dan fisik Chira. Memperkenalkan karakter Chira, Putty, Farhan dan beberapa teman sekelas Chira yang lainnya. Menggambarkan bagaimana keadaan lingkungan sekolah Chira. Menggambarkan bagaimana keadaan di kelas Chira.

Persahabatan Chira dan Putty. Menggambarkan kebaikan Putty dan beberapa teman sekelas Chira yang nyebelin.

  • BAB 2 : perilaku Derry (ketua kelas) terhadap Chira, yang tiba-tiba mendekati Chira membuat Chira menjadi ge-er dan merasa bahwa Derry itu suka sama Chira.
  • BAB 3: rasa ge-er Chira pada Derry semakin besar. Parahnya, Chira mengira dia sudah jadian sama Derry. Chira potong rambut model baru. Hati Chira menjadi berbunga-bunga. Ditambah lagi, kebaikan Farhan terhadap Chira membuat Chira juga menjadi ge-er sama Farhan, mengira bahwa Farhan juga naksir sama dia.
  •  
  • BAB 4: Putty potong rambut model baru sama persis kayak model rambut baru Chira. Chira menjadi kesal sama Putty. Chira jadi musuhin Putty. Ditambah lagi, Chira melihat Derry tiba-tiba mendekati Putty. Chira mengira Putty mau merebut Derry dari Chira. Chira jadi semakin iri dan kesal sama Putty.

Sub Plot 1: Chira tidak sengaja bertemu dengan Farhan pada saat pulang sekolah. Mereka satu angkot. Chira menceritakan masalahnya pada Farhan. Chira menceritakan bahwa dia sedang kesal dan marahan sama Putty dan dia juga tidak mau bicara lagi sama Putty. Lalu, Farhan menasihati Chira. Sesampainya di rumah, Chira jadi berpikir kembali dengan apa yang dinasihati Farhan. Chira mau baikan lagi sama Putty. Tapi, dia gengsi.

Sub Plot 2: Chira baru tahu ternyata Derry naksirnya sama Putty bukan sama Chira. Derry hanya menjadikan Chira sebagai mak comblang saja. Chira semakin iri dengan Putty. Sepulang sekolah, lagi-lagi Chira bertemu dengan Farhan. Chira menceritakan bahwa dia selalu iri sama Putty. Farhan menasihatinya lagi. Dan, Chira meminta bantuan Farhan agar bisa baikan lagi sama Putty.

  • BAB 5: Chira sudah baikan lagi sama Putty karena bantuan Farhan. Chira pulang bareng lagi sama Farhan. Melihat kedekatan Farhan dengan Chira, mba Naila, kakaknya Farhan mengira bahwa Farhan pacaran sama Chira. Dan, Farhan menjawab tidak pacaran. Lalu, mba Nayla pun meminta Farhan untuk tidak berdua-duaan lagi dengan Chira. Farhan pun sadar, ternyata selama ini dia telah lalai. Farhan akhirnya menjaga jarak dengan Chira.
  • Sub Plot: Putty dilabrak sama Doni (kakak kelas) dan pacarnya Doni. Disangkanya Putty mengirim surat cinta dan nembak Doni. Padahal bukan Putty yang nulis surat cinta itu melainkan Milly, June dan Fera. Putty sakit hati dengan perkataan kak Doni dan pacarnya. Putty menjadi kesal dengan Milly, June dan Fera.
  • BAB 6: hubungan Putty dan Milly, June dan Fera memburuk. Suatu saat, Putty memutuskan untuk mengenakan jilbab untuk memulihkan nama baiknya. Putty pun ke sekolah dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Sekarang, dia mengenakan jilbab ke sekolah. Semua teman-temannya terkejut termasuk Chira. Putty pun tiba-tiba antusias ingin masuk Rohis.

Sub Plot: di sisi lain, Farhan yang tiba-tiba menjauhi Chira membuat Chira heran. Chira heran mengapa tiba-tiba Farhan menjaga jarak sama Chira. Akhirnya, Chira mengambil kesimpulan ternyata Farhan toh sama saja seperti laki-laki lainnya yang hanya melihat perempuan dari fisik.

Sub Plot 2: Farhan memberi tahu mba Naila bahwa Chira menjadi marah sama Farhan dan menceritakan masalah Chira semuanya ke mba Naila. Dan, mba Naila meminta Farhan untuk mengajak Chira ikut masuk Rohis.

  • BAB 7: Putty meminta Farhan untuk mendaftarkan dirinya masuk Rohis. Dan, Farhan meminta Putty agar mengajak Chira saat kajian Rohis pada hari Minggu besok. Lalu, Putty memberi tahu Chira kalau Farhan ingin Chira juga masuk Rohis. Lagi-lagi, Chira menjadi  ge-er. Dan, tak sengaja pula dia melihat iklan di televisi: iklan obat yang dapat membuat tubuh menjadi langsing dan wajah menjadi cling alias mulus.
    Sub Plot: Chira dan Putty datang ke kajian Rohis pada hari Minggu. Saat pulang kajian Rohis, Chira tidak sengaja bertemu dengan mba Naila. Dan, mereka pulang bareng. Chira berharap bisa dekat dengan mba Nayla, kakaknya Farhan itu. Chira turun di pasar untuk membeli obat yang ada di iklan yang dia lihat di televisi kemarin.
  • BAB 8: Chira jadi sakit perut terus gara-gara dia over dosis minum obat pelangsing dan membuat muka jadi cling tersebut. Suatu saat, Chira tidak masuk ke sekolah karena masih sakit. Mba Naila, Putty, Milly, Juli, June, Fera dan teman-teman Rohis menjenguk Chira.
  • BAB 9: Chira sudah sembuh dan bisa masuk sekolah lagi. Hari Minggu juga dia sudah bisa mengikuti kajian Rohis lagi. Chira dan Putty mengikuti kajian Rohis lagi pada hari Minggu. Setelah kajian Rohis, ada pembentukan kelompok untuk mentoring setiap minggunya. Chira kebagian satu kelompok dengan Putty dan kebagian mentornya adalah mba Naila.
  • BAB 10: Chira dan Putty jadi aktif di Rohis. Namun, selidik punya selidik, ternyata Putty masuk Rohis karena ada sesuatu hal. Saat mentoring akhwat, Putty tidak ikut mentoring alasannya karena dia ada les. Sementara, Chira jadi sendirian ikut mentoring tanpa Putty. Chira jadi heran, padahal Putty yang pertama kali antusias ikutan Rohis tapi Putty tidak mau mengikuti semua kegiatan Rohis salah satunya adalah mengikuti mentoring itu. Chira mendapat manfaat yang sangat besar dari mentoring tersebut. Tiba-tiba dia jadi berpikir untuk mengenakan jilbab.
  • BAB 11: waktu terus berlalu. Chira selalu mengikuti kajian mentoring. Sementara, Putty tak pernah hadir sekali pun saat mentoring. Saat liburan sekolah, Rohis akan mengadakan Mabit (malam bina iman dan takwa) di suatu tempat. Dan, semua anggota Rohis akan ikut.
  • BAB 12: Putty tiba-tiba dengan semangat meminta Chira untuk mendaftarkan dirinya ikutan Mabit. Chira jadi malu dan tidak enak sama mba Naila karena Putty tidak pernah sekali pun datang mentoring dan tiba-tiba ingin ikutan Mabit. Mabit diadakan di taman mini indonesia indah. Chira memutuskan mulai hari itu juga dia mengenakan jilbab. Semuanya bersyukur melihat Chira mengenakan jilbab dan mendoakannya semoga istiqomah. Mereka menginap selama tiga malam.
  • BAB 13: sudah dua hari berlalu. Chira sudah mendapatkan banyak ilmu agama selama dia mengikuti Mabit. Suatu saat, pada saat malam terakhir Mabit, Chira tidak enak badan dan dia jadi tidak bisa ikutan melihat pentas seni. Chira meminta Putty untuk menemaninya tapi Putty menolak karena dia ingin melihat kak Adrian. Chira kaget. Putty memberi tahu Chira bahwa dia sudah lama naksir sama kak Adrian, ketua Rohis. Mabit telah memberikan banyak pelajaran berharga pada Chira terutama Chira mendapatkan banyak ilmu agama.
  • BAB 14: Mabit telah selesai. Hari ini Chira naik ke kelas dua SMA. Dia sekelas lagi sama Putty. Sekarang, Chira ke sekolah mengenakan jilbab. Semua terkejut melihat Chira dan membanding-bandingkan Chira dengan Putty yang mengenakan jilbab.
    Sub Plot: Putty bilang ke Chira kalau dia akan menyatakan cinta pada kak Adrian. Tiba-tiba, Putty datang ke Chira sambil nangis. Katanya Putty, kak Adrian belum siap. Akhirnya, Putty memutuskan untuk tidak aktif di Rohis lagi. Dia tidak mau lagi ikut kajian Rohis lagi setiap hari Minggu itu. Chira jadi heran. Sementara, Chira masih ingin ikutan aktif di Rohis karena banyak pelajaran berharga yang telah dia dapatkan selama ikut Rohis. Karena itu, Putty menjadi marah sama Chira karena Chira tidak mengerti keadaannya dan tidak setia kawan.
  • BAB 15: Putty sudah tidak marah lagi sama Chira karena Putty sadar bahwa itu bukan kesalahan Chira dan itu juga hak Chira mau masih ikut Rohis atau tidak. Putty mengajak Chira jalan-jalan ke mall pada saat malam hari. Sebenarnya, Chira malas jalan-jalan ke mall. Di mall, Chira dan Putty melihat ada kompetisi pemilihan putra-putri remaja. Dan, mereka menonton acara itu. Putty bertemu dengan bapak-bapak pencari bakat dari suatu agency xxx dan menawarkan Putty untuk ikutan casting menjadi model. Bapak itu bilang bahwa Putty memiliki bakat untuk menjadi seorang model. Putty pun langsung mengiyakan tawaran bapak-bapak tersebut. Putty menceritakan pada Chira. Putty memutuskan untuk melepas jilbabnya. Putty tidak akan mengenakan jilbab lagi. Chira jadi khawatir.
  • BAB 16: sekarang, Putty ke sekolah tidak mengenakan jilbab. Putty meminta Chira untuk mengantarnya ke tempat di mana dia akan ikutan casting menjadi model. Tadinya Chira menolak, tapi dia khawatir dengan Putty. Suatu malam, Chira dijemput Putty yang diantar sama sopirnya. Sesampainya di tempat, Putty masuk ke dalam, sementara Chira dan sopirnya menunggu. Chira khawatir mencari Putty. Dan, ternyata Putty dalam bahaya. Chira buru-buru memanggil sopirnya Putty yang sedang menunggu di mobil. Mereka pun menyelamatkan Putty. Akhirnya, Putty pun menjadi sadar dan dia menjadi tobat. Chira mengingatkan Putty bahwa ternyata Allah masih sayang sama Putty maka Putty masih diselamatkan. Dan, Chira pun mengajak Putty untuk bersama-sama meraih cinta Allah. Cinta yang tidak semu. Cinta yang tidak akan membuat sakit hati.

 

Sumber: Imtichanah, Leyla. 2004. Cinta Buat Chira. Bandung. PT. Lingkar Pena Kreativa.

Sumber lain: Efendi, Winna. 2012. Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu. Jakarta. GagasMedia

 

1 komentar:

Susanti Hara mengatakan...

Keren tapi panjang banget.
Sukses ya.
:)

Posting Komentar

Minggu, 18 Mei 2014

Resensi novel: Cinta Buat Chira


RESENSI NOVEL

 

Judul
: Cinta Buat Chira
Author
: Leyla Imtichanah
Penerbit
: PT. Lingkar Pena Kreativa
Distributor
: Mizan Media Utama
Tanggal terbit
: Juli 2004
ISBN/EAN
: 979-3651-06-7
Jumlah hal
: 250 hal
Tebal
: 18 cm
Harga
: 28. 000

 

 

Sinopsis

 

Chira, seorang gadis remaja kelas 1 SMA yang merasa dirinya serba kurang. Tubuhnya agak gemuk, wajahnya jerawatan dan otaknya juga tidak terlalu cerdas yang membuat Chira merasa dirinya itu tidak memiliki kelebihan sama sekali. Chira memiliki seorang sahabat yang baik dan setia kawan bernama Putty. Namun, Chira seringkali iri dan membanding-bandingkan dirinya dengan Putty. Putty yang cantik, imut, pintar dan memiliki banyak penggemar tidak perlu bersusah-susah membuat laki-laki di sekitar jatuh hati padanya. Hal itulah yang membuat Chira iri. Dalam hati, Chira juga ingin dicintai. Kalau tidak, buat apa dia diciptakan oleh Allah? Pikir Chira begitu selalu.

Hingga suatu saat, muncul sosok laki-laki bernama Farhan yang menurut Chira berbeda dengan laki-laki lainnya. Farhan baik padanya. Perkataannya juga lembut dan santun. Chira lantas jatuh hati. Karena cinta, Chira pun masuk dan ikut aktif  di Rohis sekolah. Chira juga sampai rela minum obat pelangsing yang membuatnya sakit perut. Namun, sayangnya, ternyata selama ini Chira hanya ge-er saja dan ternyata Farhan itu sama saja dengan laki-laki lainnya. Chira kembali sedih.

Sampai pada sosok Nayla yang adalah kakaknya Farhan memberi Chira sebuah formula cinta yang lain. Sebuah cinta sejati. Cinta yang tidak akan membuat sakit hati. Bukan Cinta semu. Cinta yang tak akan pernah lekang oleh waktu. Dan, Chira pun berusaha untuk meraih cinta yang lebih indah itu. Chira juga mengajak Putty yang sempat membuka jilbab karena ambisinya menjadi seorang model itu, untuk bersama-sama mengejar dan meraih cinta sejati itu.

 

 

 

 

Karakter

 

  • Chira: gemuk, jerawatan, tidak pintar, ge-eran, selalu mengeluh, memiliki rasa ingin tahu, mudah dinasihati.
  • Putty (sahabat Chira): cantik, imut, pintar, baik, setia kawan, sedikit sombong, sedikit “ngeyel”, susah diatur, memiliki ambisi.
  • Farhan (teman sekelas): baik, sholeh, santun, alim, pemalu.
  • Mba Naila (kakak Farhan, mentor Chira): baik, sholehah, dewasa dan bijaksana.
  • Milly (teman sekelas): centil, nyebelin, tukang gosip, suka ikut campur, “kepo”
  • June dan Fera (teman sekelas): nyebelin, tukang gosip, suka ikut campur dan “kepo”
  • Rana (adik Chira): gesit, sombong, sedikit tidak sopan sama kakaknya, tapi baik.

 

PLOT / Alur Cerita

 

  • Judul: Cinta Buat Chira.
  • Karakter protagonis: Chira, Putty, Farhan, Mba Naila.
  • Karakter antagonis: Milly, June dan Fera.
  • Karakter pendukung: Derry (ketua sekelas), Robert (teman sekelas), Rana (adik Chira), Bang Romi (tetangga Chira), anak-anak rohis.
  • Tema: remaja, pencarian cinta sejati.

 

Bagian awal:

 

  • BAB 1: perkenalan tokoh-tokoh yang ada di dalam novel. Menggambarkan bagaimana keadaan ekonomi dan fisik Chira. Memperkenalkan karakter Chira, Putty, Farhan dan beberapa teman sekelas Chira yang lainnya. Menggambarkan bagaimana keadaan lingkungan sekolah Chira. Menggambarkan bagaimana keadaan di kelas Chira.

Persahabatan Chira dan Putty. Menggambarkan kebaikan Putty dan beberapa teman sekelas Chira yang nyebelin.

  • BAB 2 : perilaku Derry (ketua kelas) terhadap Chira, yang tiba-tiba mendekati Chira membuat Chira menjadi ge-er dan merasa bahwa Derry itu suka sama Chira.
  • BAB 3: rasa ge-er Chira pada Derry semakin besar. Parahnya, Chira mengira dia sudah jadian sama Derry. Chira potong rambut model baru. Hati Chira menjadi berbunga-bunga. Ditambah lagi, kebaikan Farhan terhadap Chira membuat Chira juga menjadi ge-er sama Farhan, mengira bahwa Farhan juga naksir sama dia.
  •  
  • BAB 4: Putty potong rambut model baru sama persis kayak model rambut baru Chira. Chira menjadi kesal sama Putty. Chira jadi musuhin Putty. Ditambah lagi, Chira melihat Derry tiba-tiba mendekati Putty. Chira mengira Putty mau merebut Derry dari Chira. Chira jadi semakin iri dan kesal sama Putty.

Sub Plot 1: Chira tidak sengaja bertemu dengan Farhan pada saat pulang sekolah. Mereka satu angkot. Chira menceritakan masalahnya pada Farhan. Chira menceritakan bahwa dia sedang kesal dan marahan sama Putty dan dia juga tidak mau bicara lagi sama Putty. Lalu, Farhan menasihati Chira. Sesampainya di rumah, Chira jadi berpikir kembali dengan apa yang dinasihati Farhan. Chira mau baikan lagi sama Putty. Tapi, dia gengsi.

Sub Plot 2: Chira baru tahu ternyata Derry naksirnya sama Putty bukan sama Chira. Derry hanya menjadikan Chira sebagai mak comblang saja. Chira semakin iri dengan Putty. Sepulang sekolah, lagi-lagi Chira bertemu dengan Farhan. Chira menceritakan bahwa dia selalu iri sama Putty. Farhan menasihatinya lagi. Dan, Chira meminta bantuan Farhan agar bisa baikan lagi sama Putty.

  • BAB 5: Chira sudah baikan lagi sama Putty karena bantuan Farhan. Chira pulang bareng lagi sama Farhan. Melihat kedekatan Farhan dengan Chira, mba Naila, kakaknya Farhan mengira bahwa Farhan pacaran sama Chira. Dan, Farhan menjawab tidak pacaran. Lalu, mba Nayla pun meminta Farhan untuk tidak berdua-duaan lagi dengan Chira. Farhan pun sadar, ternyata selama ini dia telah lalai. Farhan akhirnya menjaga jarak dengan Chira.
  • Sub Plot: Putty dilabrak sama Doni (kakak kelas) dan pacarnya Doni. Disangkanya Putty mengirim surat cinta dan nembak Doni. Padahal bukan Putty yang nulis surat cinta itu melainkan Milly, June dan Fera. Putty sakit hati dengan perkataan kak Doni dan pacarnya. Putty menjadi kesal dengan Milly, June dan Fera.
  • BAB 6: hubungan Putty dan Milly, June dan Fera memburuk. Suatu saat, Putty memutuskan untuk mengenakan jilbab untuk memulihkan nama baiknya. Putty pun ke sekolah dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Sekarang, dia mengenakan jilbab ke sekolah. Semua teman-temannya terkejut termasuk Chira. Putty pun tiba-tiba antusias ingin masuk Rohis.

Sub Plot: di sisi lain, Farhan yang tiba-tiba menjauhi Chira membuat Chira heran. Chira heran mengapa tiba-tiba Farhan menjaga jarak sama Chira. Akhirnya, Chira mengambil kesimpulan ternyata Farhan toh sama saja seperti laki-laki lainnya yang hanya melihat perempuan dari fisik.

Sub Plot 2: Farhan memberi tahu mba Naila bahwa Chira menjadi marah sama Farhan dan menceritakan masalah Chira semuanya ke mba Naila. Dan, mba Naila meminta Farhan untuk mengajak Chira ikut masuk Rohis.

  • BAB 7: Putty meminta Farhan untuk mendaftarkan dirinya masuk Rohis. Dan, Farhan meminta Putty agar mengajak Chira saat kajian Rohis pada hari Minggu besok. Lalu, Putty memberi tahu Chira kalau Farhan ingin Chira juga masuk Rohis. Lagi-lagi, Chira menjadi  ge-er. Dan, tak sengaja pula dia melihat iklan di televisi: iklan obat yang dapat membuat tubuh menjadi langsing dan wajah menjadi cling alias mulus.
    Sub Plot: Chira dan Putty datang ke kajian Rohis pada hari Minggu. Saat pulang kajian Rohis, Chira tidak sengaja bertemu dengan mba Naila. Dan, mereka pulang bareng. Chira berharap bisa dekat dengan mba Nayla, kakaknya Farhan itu. Chira turun di pasar untuk membeli obat yang ada di iklan yang dia lihat di televisi kemarin.
  • BAB 8: Chira jadi sakit perut terus gara-gara dia over dosis minum obat pelangsing dan membuat muka jadi cling tersebut. Suatu saat, Chira tidak masuk ke sekolah karena masih sakit. Mba Naila, Putty, Milly, Juli, June, Fera dan teman-teman Rohis menjenguk Chira.
  • BAB 9: Chira sudah sembuh dan bisa masuk sekolah lagi. Hari Minggu juga dia sudah bisa mengikuti kajian Rohis lagi. Chira dan Putty mengikuti kajian Rohis lagi pada hari Minggu. Setelah kajian Rohis, ada pembentukan kelompok untuk mentoring setiap minggunya. Chira kebagian satu kelompok dengan Putty dan kebagian mentornya adalah mba Naila.
  • BAB 10: Chira dan Putty jadi aktif di Rohis. Namun, selidik punya selidik, ternyata Putty masuk Rohis karena ada sesuatu hal. Saat mentoring akhwat, Putty tidak ikut mentoring alasannya karena dia ada les. Sementara, Chira jadi sendirian ikut mentoring tanpa Putty. Chira jadi heran, padahal Putty yang pertama kali antusias ikutan Rohis tapi Putty tidak mau mengikuti semua kegiatan Rohis salah satunya adalah mengikuti mentoring itu. Chira mendapat manfaat yang sangat besar dari mentoring tersebut. Tiba-tiba dia jadi berpikir untuk mengenakan jilbab.
  • BAB 11: waktu terus berlalu. Chira selalu mengikuti kajian mentoring. Sementara, Putty tak pernah hadir sekali pun saat mentoring. Saat liburan sekolah, Rohis akan mengadakan Mabit (malam bina iman dan takwa) di suatu tempat. Dan, semua anggota Rohis akan ikut.
  • BAB 12: Putty tiba-tiba dengan semangat meminta Chira untuk mendaftarkan dirinya ikutan Mabit. Chira jadi malu dan tidak enak sama mba Naila karena Putty tidak pernah sekali pun datang mentoring dan tiba-tiba ingin ikutan Mabit. Mabit diadakan di taman mini indonesia indah. Chira memutuskan mulai hari itu juga dia mengenakan jilbab. Semuanya bersyukur melihat Chira mengenakan jilbab dan mendoakannya semoga istiqomah. Mereka menginap selama tiga malam.
  • BAB 13: sudah dua hari berlalu. Chira sudah mendapatkan banyak ilmu agama selama dia mengikuti Mabit. Suatu saat, pada saat malam terakhir Mabit, Chira tidak enak badan dan dia jadi tidak bisa ikutan melihat pentas seni. Chira meminta Putty untuk menemaninya tapi Putty menolak karena dia ingin melihat kak Adrian. Chira kaget. Putty memberi tahu Chira bahwa dia sudah lama naksir sama kak Adrian, ketua Rohis. Mabit telah memberikan banyak pelajaran berharga pada Chira terutama Chira mendapatkan banyak ilmu agama.
  • BAB 14: Mabit telah selesai. Hari ini Chira naik ke kelas dua SMA. Dia sekelas lagi sama Putty. Sekarang, Chira ke sekolah mengenakan jilbab. Semua terkejut melihat Chira dan membanding-bandingkan Chira dengan Putty yang mengenakan jilbab.
    Sub Plot: Putty bilang ke Chira kalau dia akan menyatakan cinta pada kak Adrian. Tiba-tiba, Putty datang ke Chira sambil nangis. Katanya Putty, kak Adrian belum siap. Akhirnya, Putty memutuskan untuk tidak aktif di Rohis lagi. Dia tidak mau lagi ikut kajian Rohis lagi setiap hari Minggu itu. Chira jadi heran. Sementara, Chira masih ingin ikutan aktif di Rohis karena banyak pelajaran berharga yang telah dia dapatkan selama ikut Rohis. Karena itu, Putty menjadi marah sama Chira karena Chira tidak mengerti keadaannya dan tidak setia kawan.
  • BAB 15: Putty sudah tidak marah lagi sama Chira karena Putty sadar bahwa itu bukan kesalahan Chira dan itu juga hak Chira mau masih ikut Rohis atau tidak. Putty mengajak Chira jalan-jalan ke mall pada saat malam hari. Sebenarnya, Chira malas jalan-jalan ke mall. Di mall, Chira dan Putty melihat ada kompetisi pemilihan putra-putri remaja. Dan, mereka menonton acara itu. Putty bertemu dengan bapak-bapak pencari bakat dari suatu agency xxx dan menawarkan Putty untuk ikutan casting menjadi model. Bapak itu bilang bahwa Putty memiliki bakat untuk menjadi seorang model. Putty pun langsung mengiyakan tawaran bapak-bapak tersebut. Putty menceritakan pada Chira. Putty memutuskan untuk melepas jilbabnya. Putty tidak akan mengenakan jilbab lagi. Chira jadi khawatir.
  • BAB 16: sekarang, Putty ke sekolah tidak mengenakan jilbab. Putty meminta Chira untuk mengantarnya ke tempat di mana dia akan ikutan casting menjadi model. Tadinya Chira menolak, tapi dia khawatir dengan Putty. Suatu malam, Chira dijemput Putty yang diantar sama sopirnya. Sesampainya di tempat, Putty masuk ke dalam, sementara Chira dan sopirnya menunggu. Chira khawatir mencari Putty. Dan, ternyata Putty dalam bahaya. Chira buru-buru memanggil sopirnya Putty yang sedang menunggu di mobil. Mereka pun menyelamatkan Putty. Akhirnya, Putty pun menjadi sadar dan dia menjadi tobat. Chira mengingatkan Putty bahwa ternyata Allah masih sayang sama Putty maka Putty masih diselamatkan. Dan, Chira pun mengajak Putty untuk bersama-sama meraih cinta Allah. Cinta yang tidak semu. Cinta yang tidak akan membuat sakit hati.

 

Sumber: Imtichanah, Leyla. 2004. Cinta Buat Chira. Bandung. PT. Lingkar Pena Kreativa.

Sumber lain: Efendi, Winna. 2012. Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu. Jakarta. GagasMedia

 

1 komentar: