RESENSI
NOVEL
Judul
|
: Cinta Buat Chira
|
Author
|
: Leyla Imtichanah
|
Penerbit
|
: PT. Lingkar Pena
Kreativa
|
Distributor
|
: Mizan Media Utama
|
Tanggal
terbit
|
: Juli 2004
|
ISBN/EAN
|
: 979-3651-06-7
|
Jumlah
hal
|
: 250 hal
|
Tebal
|
: 18 cm
|
Harga
|
: 28. 000
|
Sinopsis
Chira,
seorang gadis remaja kelas 1 SMA yang merasa dirinya serba kurang. Tubuhnya
agak gemuk, wajahnya jerawatan dan otaknya juga tidak terlalu cerdas yang
membuat Chira merasa dirinya itu tidak memiliki kelebihan sama sekali. Chira
memiliki seorang sahabat yang baik dan setia kawan bernama Putty. Namun, Chira
seringkali iri dan membanding-bandingkan dirinya dengan Putty. Putty yang
cantik, imut, pintar dan memiliki
banyak penggemar tidak perlu bersusah-susah membuat laki-laki di sekitar jatuh
hati padanya. Hal itulah yang membuat Chira iri. Dalam hati, Chira juga ingin
dicintai. Kalau tidak, buat apa dia diciptakan oleh Allah? Pikir Chira begitu
selalu.
Hingga
suatu saat, muncul sosok laki-laki bernama Farhan yang menurut Chira berbeda
dengan laki-laki lainnya. Farhan baik padanya. Perkataannya juga lembut dan
santun. Chira lantas jatuh hati. Karena cinta, Chira pun masuk dan ikut
aktif di Rohis sekolah. Chira juga sampai
rela minum obat pelangsing yang membuatnya sakit perut. Namun, sayangnya,
ternyata selama ini Chira hanya ge-er saja dan ternyata Farhan itu sama saja
dengan laki-laki lainnya. Chira kembali sedih.
Sampai
pada sosok Nayla yang adalah kakaknya Farhan memberi Chira sebuah formula cinta
yang lain. Sebuah cinta sejati. Cinta yang tidak akan membuat sakit hati. Bukan
Cinta semu. Cinta yang tak akan pernah lekang oleh waktu. Dan, Chira pun
berusaha untuk meraih cinta yang lebih indah itu. Chira juga mengajak Putty
yang sempat membuka jilbab karena ambisinya menjadi seorang model itu, untuk
bersama-sama mengejar dan meraih cinta sejati itu.
Karakter
- Chira: gemuk, jerawatan, tidak pintar, ge-eran, selalu mengeluh, memiliki rasa ingin tahu, mudah dinasihati.
- Putty (sahabat Chira): cantik, imut, pintar, baik, setia kawan, sedikit sombong, sedikit “ngeyel”, susah diatur, memiliki ambisi.
- Farhan (teman sekelas): baik, sholeh, santun, alim, pemalu.
- Mba Naila (kakak Farhan, mentor Chira): baik, sholehah, dewasa dan bijaksana.
- Milly (teman sekelas): centil, nyebelin, tukang gosip, suka ikut campur, “kepo”
- June dan Fera (teman sekelas): nyebelin, tukang gosip, suka ikut campur dan “kepo”
- Rana (adik Chira): gesit, sombong, sedikit tidak sopan sama kakaknya, tapi baik.
PLOT / Alur Cerita
- Judul: Cinta Buat Chira.
- Karakter protagonis: Chira, Putty, Farhan, Mba Naila.
- Karakter antagonis: Milly, June dan Fera.
- Karakter pendukung: Derry (ketua sekelas), Robert (teman sekelas), Rana (adik Chira), Bang Romi (tetangga Chira), anak-anak rohis.
- Tema: remaja, pencarian cinta sejati.
Bagian awal:
- BAB 1: perkenalan tokoh-tokoh yang ada di dalam novel. Menggambarkan bagaimana keadaan ekonomi dan fisik Chira. Memperkenalkan karakter Chira, Putty, Farhan dan beberapa teman sekelas Chira yang lainnya. Menggambarkan bagaimana keadaan lingkungan sekolah Chira. Menggambarkan bagaimana keadaan di kelas Chira.
Persahabatan Chira dan Putty.
Menggambarkan kebaikan Putty dan beberapa teman sekelas Chira yang nyebelin.
- BAB 2 : perilaku Derry (ketua kelas) terhadap Chira, yang tiba-tiba mendekati Chira membuat Chira menjadi ge-er dan merasa bahwa Derry itu suka sama Chira.
- BAB 3: rasa ge-er Chira pada Derry semakin besar. Parahnya, Chira mengira dia sudah jadian sama Derry. Chira potong rambut model baru. Hati Chira menjadi berbunga-bunga. Ditambah lagi, kebaikan Farhan terhadap Chira membuat Chira juga menjadi ge-er sama Farhan, mengira bahwa Farhan juga naksir sama dia.
- BAB 4: Putty potong rambut model baru sama persis kayak model rambut baru Chira. Chira menjadi kesal sama Putty. Chira jadi musuhin Putty. Ditambah lagi, Chira melihat Derry tiba-tiba mendekati Putty. Chira mengira Putty mau merebut Derry dari Chira. Chira jadi semakin iri dan kesal sama Putty.
Sub
Plot 1: Chira
tidak sengaja bertemu dengan Farhan pada saat pulang sekolah. Mereka satu
angkot. Chira menceritakan masalahnya pada Farhan. Chira menceritakan bahwa dia
sedang kesal dan marahan sama Putty dan dia juga tidak mau bicara lagi sama
Putty. Lalu, Farhan menasihati Chira. Sesampainya di rumah, Chira jadi berpikir
kembali dengan apa yang dinasihati Farhan. Chira mau baikan lagi sama Putty. Tapi,
dia gengsi.
Sub
Plot 2: Chira
baru tahu ternyata Derry naksirnya sama Putty bukan sama Chira. Derry hanya
menjadikan Chira sebagai mak comblang
saja. Chira semakin iri dengan Putty. Sepulang sekolah, lagi-lagi Chira bertemu
dengan Farhan. Chira menceritakan bahwa dia selalu iri sama Putty. Farhan
menasihatinya lagi. Dan, Chira meminta bantuan Farhan agar bisa baikan lagi
sama Putty.
- BAB 5: Chira sudah baikan lagi sama Putty karena bantuan Farhan. Chira pulang bareng lagi sama Farhan. Melihat kedekatan Farhan dengan Chira, mba Naila, kakaknya Farhan mengira bahwa Farhan pacaran sama Chira. Dan, Farhan menjawab tidak pacaran. Lalu, mba Nayla pun meminta Farhan untuk tidak berdua-duaan lagi dengan Chira. Farhan pun sadar, ternyata selama ini dia telah lalai. Farhan akhirnya menjaga jarak dengan Chira.
- Sub Plot: Putty dilabrak sama Doni (kakak kelas) dan pacarnya Doni. Disangkanya Putty mengirim surat cinta dan nembak Doni. Padahal bukan Putty yang nulis surat cinta itu melainkan Milly, June dan Fera. Putty sakit hati dengan perkataan kak Doni dan pacarnya. Putty menjadi kesal dengan Milly, June dan Fera.
- BAB 6: hubungan Putty dan Milly, June dan Fera memburuk. Suatu saat, Putty memutuskan untuk mengenakan jilbab untuk memulihkan nama baiknya. Putty pun ke sekolah dengan penampilan yang berbeda dari biasanya. Sekarang, dia mengenakan jilbab ke sekolah. Semua teman-temannya terkejut termasuk Chira. Putty pun tiba-tiba antusias ingin masuk Rohis.
Sub
Plot: di sisi
lain, Farhan yang tiba-tiba menjauhi Chira membuat Chira heran. Chira heran mengapa
tiba-tiba Farhan menjaga jarak sama Chira. Akhirnya, Chira mengambil kesimpulan
ternyata Farhan toh sama saja seperti
laki-laki lainnya yang hanya melihat perempuan dari fisik.
Sub
Plot 2: Farhan
memberi tahu mba Naila bahwa Chira menjadi marah sama Farhan dan menceritakan
masalah Chira semuanya ke mba Naila. Dan, mba Naila meminta Farhan untuk
mengajak Chira ikut masuk Rohis.
- BAB 7: Putty meminta Farhan untuk mendaftarkan dirinya masuk Rohis. Dan, Farhan meminta Putty agar mengajak Chira saat kajian Rohis pada hari Minggu besok. Lalu, Putty memberi tahu Chira kalau Farhan ingin Chira juga masuk Rohis. Lagi-lagi, Chira menjadi ge-er. Dan, tak sengaja pula dia melihat iklan di televisi: iklan obat yang dapat membuat tubuh menjadi langsing dan wajah menjadi cling alias mulus.Sub Plot: Chira dan Putty datang ke kajian Rohis pada hari Minggu. Saat pulang kajian Rohis, Chira tidak sengaja bertemu dengan mba Naila. Dan, mereka pulang bareng. Chira berharap bisa dekat dengan mba Nayla, kakaknya Farhan itu. Chira turun di pasar untuk membeli obat yang ada di iklan yang dia lihat di televisi kemarin.
- BAB 8: Chira jadi sakit perut terus gara-gara dia over dosis minum obat pelangsing dan membuat muka jadi cling tersebut. Suatu saat, Chira tidak masuk ke sekolah karena masih sakit. Mba Naila, Putty, Milly, Juli, June, Fera dan teman-teman Rohis menjenguk Chira.
- BAB 9: Chira sudah sembuh dan bisa masuk sekolah lagi. Hari Minggu juga dia sudah bisa mengikuti kajian Rohis lagi. Chira dan Putty mengikuti kajian Rohis lagi pada hari Minggu. Setelah kajian Rohis, ada pembentukan kelompok untuk mentoring setiap minggunya. Chira kebagian satu kelompok dengan Putty dan kebagian mentornya adalah mba Naila.
- BAB 10: Chira dan Putty jadi aktif di Rohis. Namun, selidik punya selidik, ternyata Putty masuk Rohis karena ada sesuatu hal. Saat mentoring akhwat, Putty tidak ikut mentoring alasannya karena dia ada les. Sementara, Chira jadi sendirian ikut mentoring tanpa Putty. Chira jadi heran, padahal Putty yang pertama kali antusias ikutan Rohis tapi Putty tidak mau mengikuti semua kegiatan Rohis salah satunya adalah mengikuti mentoring itu. Chira mendapat manfaat yang sangat besar dari mentoring tersebut. Tiba-tiba dia jadi berpikir untuk mengenakan jilbab.
- BAB 11: waktu terus berlalu. Chira selalu mengikuti kajian mentoring. Sementara, Putty tak pernah hadir sekali pun saat mentoring. Saat liburan sekolah, Rohis akan mengadakan Mabit (malam bina iman dan takwa) di suatu tempat. Dan, semua anggota Rohis akan ikut.
- BAB 12: Putty tiba-tiba dengan semangat meminta Chira untuk mendaftarkan dirinya ikutan Mabit. Chira jadi malu dan tidak enak sama mba Naila karena Putty tidak pernah sekali pun datang mentoring dan tiba-tiba ingin ikutan Mabit. Mabit diadakan di taman mini indonesia indah. Chira memutuskan mulai hari itu juga dia mengenakan jilbab. Semuanya bersyukur melihat Chira mengenakan jilbab dan mendoakannya semoga istiqomah. Mereka menginap selama tiga malam.
- BAB 13: sudah dua hari berlalu. Chira sudah mendapatkan banyak ilmu agama selama dia mengikuti Mabit. Suatu saat, pada saat malam terakhir Mabit, Chira tidak enak badan dan dia jadi tidak bisa ikutan melihat pentas seni. Chira meminta Putty untuk menemaninya tapi Putty menolak karena dia ingin melihat kak Adrian. Chira kaget. Putty memberi tahu Chira bahwa dia sudah lama naksir sama kak Adrian, ketua Rohis. Mabit telah memberikan banyak pelajaran berharga pada Chira terutama Chira mendapatkan banyak ilmu agama.
- BAB 14: Mabit telah selesai. Hari ini Chira naik ke kelas dua SMA. Dia sekelas lagi sama Putty. Sekarang, Chira ke sekolah mengenakan jilbab. Semua terkejut melihat Chira dan membanding-bandingkan Chira dengan Putty yang mengenakan jilbab.Sub Plot: Putty bilang ke Chira kalau dia akan menyatakan cinta pada kak Adrian. Tiba-tiba, Putty datang ke Chira sambil nangis. Katanya Putty, kak Adrian belum siap. Akhirnya, Putty memutuskan untuk tidak aktif di Rohis lagi. Dia tidak mau lagi ikut kajian Rohis lagi setiap hari Minggu itu. Chira jadi heran. Sementara, Chira masih ingin ikutan aktif di Rohis karena banyak pelajaran berharga yang telah dia dapatkan selama ikut Rohis. Karena itu, Putty menjadi marah sama Chira karena Chira tidak mengerti keadaannya dan tidak setia kawan.
- BAB 15: Putty sudah tidak marah lagi sama Chira karena Putty sadar bahwa itu bukan kesalahan Chira dan itu juga hak Chira mau masih ikut Rohis atau tidak. Putty mengajak Chira jalan-jalan ke mall pada saat malam hari. Sebenarnya, Chira malas jalan-jalan ke mall. Di mall, Chira dan Putty melihat ada kompetisi pemilihan putra-putri remaja. Dan, mereka menonton acara itu. Putty bertemu dengan bapak-bapak pencari bakat dari suatu agency xxx dan menawarkan Putty untuk ikutan casting menjadi model. Bapak itu bilang bahwa Putty memiliki bakat untuk menjadi seorang model. Putty pun langsung mengiyakan tawaran bapak-bapak tersebut. Putty menceritakan pada Chira. Putty memutuskan untuk melepas jilbabnya. Putty tidak akan mengenakan jilbab lagi. Chira jadi khawatir.
- BAB 16: sekarang, Putty ke sekolah tidak mengenakan jilbab. Putty meminta Chira untuk mengantarnya ke tempat di mana dia akan ikutan casting menjadi model. Tadinya Chira menolak, tapi dia khawatir dengan Putty. Suatu malam, Chira dijemput Putty yang diantar sama sopirnya. Sesampainya di tempat, Putty masuk ke dalam, sementara Chira dan sopirnya menunggu. Chira khawatir mencari Putty. Dan, ternyata Putty dalam bahaya. Chira buru-buru memanggil sopirnya Putty yang sedang menunggu di mobil. Mereka pun menyelamatkan Putty. Akhirnya, Putty pun menjadi sadar dan dia menjadi tobat. Chira mengingatkan Putty bahwa ternyata Allah masih sayang sama Putty maka Putty masih diselamatkan. Dan, Chira pun mengajak Putty untuk bersama-sama meraih cinta Allah. Cinta yang tidak semu. Cinta yang tidak akan membuat sakit hati.
Sumber:
Imtichanah, Leyla. 2004. Cinta Buat Chira. Bandung. PT. Lingkar Pena Kreativa.
Sumber
lain: Efendi, Winna. 2012. Draf 1: Taktik Menulis Fiksi Pertamamu. Jakarta.
GagasMedia
Keren tapi panjang banget.
BalasHapusSukses ya.
:)