Kamis, 23 Agustus 2012

apa salahnya mengagumi

Saya punya cerita. Cerita tentang seorang teman. Sebut saja namanya “gadis” (bukan nama sebenarnya). Gadis adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Indonesia dengan jurusan ternama juga di kampus itu. Saat ini dia adalah mahasiswi tingkat akhir sama seperti saya. Suatu ketika dia pernah cerita sama saya bahwa dia sedang mengagumi seorang pria di kampusnya. Dia cerita buanyaaaak banget tentang pria itu. Setiap gadis bercerita mengenai pria itu, saya manggut-manggut mendengarkan. Yang saya dengar dari cerita dia sih ya: pria itu berkulit putih, berhidung mancung, tinggi tegap. Ya secara fisik yang saya dengar dari gadis mungkin bisa dibilang a perfect man. Kata gadis sih pria itu mirip salah satu dari sejuta bintang-bintang hollywood (ehehee). Ya walaupun saya belum pernah melihatnya langsung, tapi mendengar cerita gadis sepertinya pria itu memang tampan. Gadis juga cerita pada saya bahwa banyak para wanita di kampusnya yang kelepek-kelepek alias ngefans sama pria itu tak terkecuali gadis itu sendiri -__-“. Gadis memang mengagumi pria itu sejak tahun 2009 akhir menuju awal 2010. Wah sampai sekarang gadis pun masih mengagumi pria itu (terbukti dia masih bercerita tentang pria itu), sungguh amazing ya ada ya pengagum setia seperti itu. Gadis mengaguminya sampai detik ini; diam-diam. Saya pernah bertanya: mengapa tak kamu ungkapkan saja perasaanmu padanya. Gadis terdiam sejenak lalu berkata: “jangan gila dooong, aku sama dia tuh bagaikan langit dan bumi. Jelas kita ga mungkin bisa menyatulah. Memang, kalo mendengar cerita gadis tentang pria itu sepertinya pria itu adalah extra-ordinary man. Sementara kulihat gadis (ehem bukan maksud memojokkan dia) gadis itu ordinary, dengan dandanan yang biasa saja dan tidak terlalu menonjol di kampusnya. Tapi menurutku sih tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Hanya gadis sendiri yang dapat merubah keadaan apakah dia mau merubah dirinya atau tidak. But just be yourself gadis!! Tapi, heeemheeem plin-plan deh saya! Jika berubah juga belum tentu sih si pria itu melirik gadis. Suatu ketika (suatu ketika lagi, hehee) gadis bercerita pada saya di kampus ada beberapa temannya yang nggak suka sama gadis punya perasaan ke pria itu. Lho kok aneh??? What?? Kenapa begitu?? Apakah karena gadis itu seorang yang biasa lalu tidak boleh memiliki perasaan pada pria itu yang cukup memukau para wanita-wanita. Pria itu telah mengenal gadis karena ada sesuatu hal yang (tak bisa diceritakan, pribadi hanya kita saja). Jadi, gadis sudah dikenal oleh pria itu. Kesempatan gadis buat pedekate sama pria itu pun melebar. Berbagai macam cara gadis lakukan agar bisa dekat, dekat, dan semakiiiin dekat dengan pria itu. Ternyata sikap itu membuat banyak teman gadis yg mengira gadis menyukai/mengagumi pria itu (tapi emang benar sih). Mungkin dari sikap gadis, dari ekspresinya saat membicarakan pria itu. Dan ada beberapa temannya itu yang diceritakan gadis sepertinya mereka tidak suka kalau gadis itu dikenal dan menjadi dekat dengan pria itu. Ya secara pria itu kan jadi prince of charming in a college. Saya berfikir, apa sih salahnya mengagumi, dosakah? Allah saja juga tidak melarang kita sebagai hambanya memiliki perasaan kepada lawan jenis. So, kenapa harus melarang gadis itu?..

1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Kamis, 23 Agustus 2012

apa salahnya mengagumi

Saya punya cerita. Cerita tentang seorang teman. Sebut saja namanya “gadis” (bukan nama sebenarnya). Gadis adalah seorang mahasiswi di salah satu universitas ternama di Indonesia dengan jurusan ternama juga di kampus itu. Saat ini dia adalah mahasiswi tingkat akhir sama seperti saya. Suatu ketika dia pernah cerita sama saya bahwa dia sedang mengagumi seorang pria di kampusnya. Dia cerita buanyaaaak banget tentang pria itu. Setiap gadis bercerita mengenai pria itu, saya manggut-manggut mendengarkan. Yang saya dengar dari cerita dia sih ya: pria itu berkulit putih, berhidung mancung, tinggi tegap. Ya secara fisik yang saya dengar dari gadis mungkin bisa dibilang a perfect man. Kata gadis sih pria itu mirip salah satu dari sejuta bintang-bintang hollywood (ehehee). Ya walaupun saya belum pernah melihatnya langsung, tapi mendengar cerita gadis sepertinya pria itu memang tampan. Gadis juga cerita pada saya bahwa banyak para wanita di kampusnya yang kelepek-kelepek alias ngefans sama pria itu tak terkecuali gadis itu sendiri -__-“. Gadis memang mengagumi pria itu sejak tahun 2009 akhir menuju awal 2010. Wah sampai sekarang gadis pun masih mengagumi pria itu (terbukti dia masih bercerita tentang pria itu), sungguh amazing ya ada ya pengagum setia seperti itu. Gadis mengaguminya sampai detik ini; diam-diam. Saya pernah bertanya: mengapa tak kamu ungkapkan saja perasaanmu padanya. Gadis terdiam sejenak lalu berkata: “jangan gila dooong, aku sama dia tuh bagaikan langit dan bumi. Jelas kita ga mungkin bisa menyatulah. Memang, kalo mendengar cerita gadis tentang pria itu sepertinya pria itu adalah extra-ordinary man. Sementara kulihat gadis (ehem bukan maksud memojokkan dia) gadis itu ordinary, dengan dandanan yang biasa saja dan tidak terlalu menonjol di kampusnya. Tapi menurutku sih tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Hanya gadis sendiri yang dapat merubah keadaan apakah dia mau merubah dirinya atau tidak. But just be yourself gadis!! Tapi, heeemheeem plin-plan deh saya! Jika berubah juga belum tentu sih si pria itu melirik gadis. Suatu ketika (suatu ketika lagi, hehee) gadis bercerita pada saya di kampus ada beberapa temannya yang nggak suka sama gadis punya perasaan ke pria itu. Lho kok aneh??? What?? Kenapa begitu?? Apakah karena gadis itu seorang yang biasa lalu tidak boleh memiliki perasaan pada pria itu yang cukup memukau para wanita-wanita. Pria itu telah mengenal gadis karena ada sesuatu hal yang (tak bisa diceritakan, pribadi hanya kita saja). Jadi, gadis sudah dikenal oleh pria itu. Kesempatan gadis buat pedekate sama pria itu pun melebar. Berbagai macam cara gadis lakukan agar bisa dekat, dekat, dan semakiiiin dekat dengan pria itu. Ternyata sikap itu membuat banyak teman gadis yg mengira gadis menyukai/mengagumi pria itu (tapi emang benar sih). Mungkin dari sikap gadis, dari ekspresinya saat membicarakan pria itu. Dan ada beberapa temannya itu yang diceritakan gadis sepertinya mereka tidak suka kalau gadis itu dikenal dan menjadi dekat dengan pria itu. Ya secara pria itu kan jadi prince of charming in a college. Saya berfikir, apa sih salahnya mengagumi, dosakah? Allah saja juga tidak melarang kita sebagai hambanya memiliki perasaan kepada lawan jenis. So, kenapa harus melarang gadis itu?..

1 komentar: