Ini malam sunyi bersama semilir
angin. Dingin. Dingin dan sunyinya malam membawaku kembali pada sejuta kisah
yang membekas terukir di hati. Kisah tentang bunga-bunga yang pernah bermekar
di sini; di ruangan ini. Meski akhirnya mereka melayu. Menyisakan sendu.
Kemudian mendebu.
Di balik semilir angin malam yang
menderu, ada rindu; menciptakan kembali kisah yang meninggalkan bekas yang
terdalam. Kisah yang pernah membuat senar hati ini bergetar, membuat
bunga-bunga bermekar. Namun, aku tak ingin lagi hati ini terdampar, tersesat di
antara ribuan semak belukar. Kemudian meninggalkan luka yang sulit kelar. Oh
tidak! Tidak lagi!
Kini, di antara malam yang
bertaburkan bintang berkelap-kerlip, ingin kutebarkan sejuta keinginan yang berkembang
dalam sanubari hati.
Sederhana. Aku hanya menginginkan
dia. Dia yang ada di sampingku saat matahari pagi bersinar, burung-burung
bercicit merdu terbang di langit biru. Dan, kami saling mengucap salam dan
bertukar senyum.
Dia yang ada di sampingku saat
matahari tenggelam dan senja bergulir menuju malam. Bersama melihat romantisnya
jingga pada senja sambil berbagi kisah dan kasih, menikmati secangkir coklat
hangat.
Dan, pada malam yang bertabur
bintang berkerlap-kerlip, ada harapan akan cerita kasih esok hari tentang kami
kembali.
0 komentar:
Posting Komentar